Polisi Satwa Akui Masalah Perburuan Liar dan Kerusakan Habitat Masih Jadi Ancaman Indonesia

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 07 Juni 2025 | 13:15 WIB
Direktur Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Tory Kristianto saat memberikan pemaparan. (Foto/Istimewa)
Direktur Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Tory Kristianto saat memberikan pemaparan. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Di tengah kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, turut tersembunyi ancaman serius yang harus segera diatasi, seperti halnya perburuan liar dan kerusakan habitat yang hingga kini masih menjadi masalah.

Karena itu, Direktur Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Tory Kristianto menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, akademisi, dan aparat penegak hukum dalam upaya konservasi sumber daya alam hayati Indonesia.

Penekanan itu disampaikannya dalam dalam kuliah umum dengan tema Peran Masyarakat dan Polisi Satwa untuk Mewujudkan Keseimbangan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bersama mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jurusan Hukum Kehutanan.

“Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, namun juga menghadapi ancaman serius seperti perburuan liar dan kerusakan habitat,” kata Tory dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (7/6/2025).

Menurut dia, kehadiran dari polisi satwa tidak hanya sebatas penegakan hukum, melainkan juga pencegahan yang diemban. Yakni, menjadi penggerak edukasi dan kesadaran masyarakat.

“Polisi Satwa hadir tidak hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga menjadi motor penggerak edukasi dan kesadaran publik terhadap pentingnya perlindungan satwa dan habitatnya,” ujarnya.

Sebab, ada berbagai peran strategis Polisi Satwa dalam menangani isu-isu konservasi, termasuk pemberantasan perdagangan ilegal satwa liar, penyelamatan satwa yang terlantar atau terancam, serta kegiatan edukasi berbasis komunitas di berbagai daerah.

Peran itu juga diakui Wakil Direktur Binmas Polda Metro Jaya, AKBP Gede Pasek turut melibatkan dari tugas pokok dan fungsi Bhabinkamtibmas dalam mendukung program-program komunitas berbasis keamanan lingkungan.

“Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak Polri di masyarakat. Dalam konteks konservasi dan perlindungan lingkungan,” jelasnya 

“Bhabinkamtibmas berperan sebagai fasilitator dialog antara warga dan aparat, membangun kesadaran kolektif, serta mendorong pembentukan komunitas peduli lingkungan seperti yang kami gagas dalam komunitas polisi,” sambungnya.

Atas paparan dari Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri, dosen pengampu mata kuliah Hukum Kehutanan, Intan Nevia Cahyana mengatakan para mahasiswa bisa langsung mengetahui dinamika penegakan hukum di bidang kehutanan dan lingkungan.

“Melalui kuliah umum ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori di ruang kelas, tetapi juga melihat langsung bagaimana hukum itu diimplementasikan di lapangan,” jelasnya.

Dengan begitu, Intan berharap mahasiswa bisa menjadikan materi yang dipaparkan sebagai gambaran umum atas tantangan Indonesia yang masih menghadapi masalah perburuan liar dan kerusakan habitat

“Ini menjadi bagian dari kurikulum kontekstual yang bertujuan mencetak lulusan hukum yang peduli terhadap isu-isu lingkungan dan mampu berpikir solutif dalam praktik,” ucapnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: