Mensos Tegaskan PKH Ujung Tombak Kesejahteraan, Pendamping Diminta Jadi Agen Perubahan

Oleh: Tarmizi Hamdi
Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:30 WIB
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) adalah kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menekankan pentingnya profesionalisme dan orientasi pada perubahan sosial berkelanjutan bagi para pendamping PKH, khususnya dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Gus Ipul menjelaskan tolok ukur keberhasilan pendamping dalam sambutannya saat membuka pelatihan Pendamping PKH gelombang kelima secara daring pada Jumat (13/6/2025) yang diikuti 2.816 peserta. 

“Secara kuantitatif, kinerja pendamping diukur dari jumlah KPM yang berhasil graduasi. Tapi secara kualitatif, kita melihat sejauh mana mereka berhasil mendorong keluarga menjadi mandiri dan tidak kembali jatuh miskin,” ujarnya yang dikutip dari siaran persnya pada Jumat.

Tujuh Pesan Penting untuk Agen Transformasi Sosial

Dalam arahannya, Gus Ipul menyampaikan tujuh pesan penting bagi para pendamping, salah satunya adalah menjadi agen transformasi sosial.

“Pendamping PKH bukan hanya pelaksana teknis, tapi agen perubahan. Kalian adalah perpanjangan tangan negara bagi masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.

Ia juga meminta pendamping untuk mendukung penuh program Sekolah Rakyat, yaitu sekolah berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. 

“Tugas pendamping adalah mengidentifikasi dan merekomendasikan anak-anak yang layak. Pastikan prosesnya transparan, datangi langsung rumahnya,” paparnya.

Selain itu, Gus Ipul mendorong pendamping untuk aktif melakukan Ground Checking DTSEN melalui verifikasi dan validasi data di lapangan.

“DTSEN yang akurat hanya bisa terwujud jika pendamping benar-benar terlibat dalam pengecekan langsung. Kita bantu BPS dalam proses pemutakhiran data yang kini dilakukan setiap tiga bulan,” jelasnya.

Target graduasi KPM sebanyak 10 per pendamping setiap tahun juga harus dijalankan secara konsisten. Gus Ipul juga menekankan pentingnya perjuangan keadilan data. 

“Jika menemukan penerima bantuan yang tidak layak atau keluarga miskin yang belum terdata, pendamping wajib melapor. Kita harus pastikan keadilan dalam data, karena di situlah keadilan bantuan dimulai,” katanya.

Integritas dan Kedisiplinan menjadi poin penting lainnya. 

“Pendamping adalah wajah Kemensos di akar rumput. Hindari pungli, konflik kepentingan, dan penyimpangan. Tugas kalian menentukan wajah negara di mata rakyat,” tegas Gus Ipul.

Seluruh pendamping PKH juga diminta untuk selalu dalam satu narasi dan satu barisan, serta memahami visi besar Presiden untuk menghapus kemiskinan ekstrem. 

“Kuncinya ada pada dua hal: Sekolah Rakyat dan DTSEN. Kita bekerja di jalur yang sama untuk masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Gus Ipul.

Tak hanya itu, Gus Ipul juga meminta para pendamping menjadi penyebar informasi positif dan pelurus hoaks. 

“Jadilah barisan terdepan dalam menyampaikan kebenaran, khususnya seputar program negara dan program Kemensos,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan salam dari Presiden Prabowo kepada para penerima manfaat. 

“Presiden sangat peduli dan memberikan perhatian besar lewat berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat miskin, tak hanya di Kemensos, tapi juga di kementerian lainnya,” tuturnya.

Terakhir, Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi. “Bangun koordinasi yang kuat dengan pemda dan para pemangku kepentingan. Tak semua bisa berada di pusat kebijakan, tapi pendampinglah yang hadir langsung di depan rakyat.”

“Teruslah bekerja dengan hati. Setiap langkah kalian adalah wujud hadirnya negara. Terima kasih atas kerja baik selama ini. Ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, jangan main-main,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: