Pertumbuhan Gigi Berkaitan Erat dengan Kemampuan Bicara Anak, Begini Penjelasannya

BeritaNasional.com - Perkembangan bicara pada anak adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Salah satu faktor krusial yang sering luput dari perhatian orang tua adalah hubungan antara pertumbuhan gigi dan kemampuan bicara anak.
Dokter Amien Suharti Sp. KFR dan dokter gigi Amrita Widyagarini dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menjelaskan secara terperinci keterkaitan dua hal tersebut yang dikutip dari laman resminya.
Menurut dr. Amien Suharti Sp. KFR, perkembangan bicara anak sangat dipengaruhi oleh perkembangan area oromotor (area mulut) dan sistem pernapasan. Sistem motorik mulut, yang meliputi pipi, lidah, dan gigi geligi, memiliki peran vital.
"Kemampuan oromotor organ tersebut sangat erat kaitannya dengan fungsi mengunyah, menggigit, menghisap, dan menelan," ungkap Amien.
Selain itu, sistem pernapasan yang baik diperlukan untuk menggetarkan pita suara, mengeluarkan udara, dan meresonansikannya di rongga hidung.
Artikulasi bunyi kemudian dihasilkan dari penempatan lidah yang tepat di antara gigi geligi dan area mulut seperti langit-langit.
Peran Gigi dalam Pembentukan Suara dan Struktur Rahang
Orang tua sering kali tidak menyadari betapa eratnya kaitan antara perkembangan gigi dengan kemampuan bicara anak. Gigi, menurut Amrita Widyagarini, memengaruhi cara anak mengartikulasikan atau mengucapkan kata, menghasilkan suara, dan memberikan efek jangka panjang terhadap kemampuan bicara anak.
"Tanpa gigi, seorang anak akan mengalami kesulitan bicara dan makan," tegas Amrita.
Pertumbuhan gigi anak tidak hanya penting untuk kemampuan makan seperti menggigit, tetapi juga krusial untuk pertumbuhan rahang.
Stabilitas rahang sangat esensial untuk menghasilkan kata-kata, terutama huruf vokal, yang memerlukan gerakan aktif rahang secara bertahap.
Amrita menjelaskan fase-fase penting. Pada usia 6-7 bulan, gigi susu depan anak mulai tumbuh diikuti munculnya vokalisasi seperti pa-pa-pa atau ba-ba-ba.
‘’Kemudian, pertumbuhan gigi susu geraham bawah pertama pada usia 10-12 bulan akan memperkuat stabilitas rahang, yang penting tidak hanya untuk artikulasi, tetapi juga meningkatkan kemampuan mengunyah makanan,’’ katanya.
Pertumbuhan gigi susu akan selesai di usia 2,5 – 3 tahun, sedangkan gigi tetap akan tumbuh di usia 6-7 tahun, dimulai dengan gigi geraham tetap pertama dan gigi seri depan bawah.
"Usia 3–7 tahun merupakan rentang usia penting untuk perkembangan bicara huruf konsonan," tambah Amrita.
Idealnya, pada usia 5 tahun, bicara anak sudah dapat 100% dipahami oleh lawan bicara.
Gigi sangat penting untuk menghasilkan bunyi frikatif (misalnya, /s/, /z/, /f/, /v/, /th/, /sh/) dan bunyi affricate (misalnya, /ch/, /j/).
‘’Apabila anak kehilangan gigi depan, maka suara yang dihasilkan akan terdengar sedikit berbeda," katanya.
Gigi yang hilang akan menyebabkan perbedaan artikulasi suara. Namun, jika anak sudah mampu menghasilkan bunyi ujaran secara tepat sebelum gigi tanggal, maka ketika gigi sudah tumbuh kembali, ucapannya harus kembali pada ketepatan semula.
Kapan Harus Khawatir?
Perkembangan kejelasan pengucapan huruf pada anak berlangsung sesuai usianya. Amien Suharti Sp. KFR menjelaskan tahapan ini.
"Anak usia 2 tahun, huruf p, m, h, n, w, b berkembang jelas terlebih dahulu. Pada usia 3 tahun, huruf-huruf seperti k, g, d, t, ng mulai terdengar jelas. Selanjutnya pada anak usia 4 tahun, huruf f, y, r, l, s, serta huruf gabungan Ch, Sh, Z, akan berkembang belakangan," jelasnya.
Secara keseluruhan, kejelasan bicara pada anak didapatkan secara penuh (100%) pada usia 4 tahun.
"Bila pada usia 4 tahun anak berbicara dengan artikulasi yang masih sulit kita pahami, maka kondisi demikian merupakan tanda untuk membawa anak ke dokter untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut," tegas dr. Amien.
Ia juga mengingatkan bahwa apabila seorang anak mengalami kesulitan atau gangguan artikulasi (misalnya cadel) sebelum kehilangan giginya, kemungkinan besar hal tersebut akan terus berlanjut setelah gigi dewasanya tumbuh.
Kondisi ini memerlukan evaluasi lebih lanjut ke dokter spesialis rehabilitasi medik untuk penanganan dan diikuti latihan bersama terapis wicara.
EKBIS | 23 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu