Pramono Ungkap Bank Jakarta Kurang Modal Rp3 Triliun untuk IPO

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, Bank Jakarta masih kekurangan modal Rp3 triliun untuk melantai di bursa efek alias initial public offering (IPO).
Hal ini disampaikan Pramono saat meluncurkan perubahan nama baru Bank DKI menjadi Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan pada Minggu (22/6/2025).
Mulanya, Pramono meminta Bank Jakarta untuk naik tingkat usai namanya berubah. Menurutnya, salah satu tanda naik tingkat adalah IPO.
Namun, ada kendala untuk melantai di bursa efek, yakni kurangnya modal senilai Rp3 triliun.
"Saya memberikan dan menugaskan kepada jajaran direksi dan komisaris Bank Jakarta untuk segera naik tingkat. Caranya bagaimana? IPO. Dan kalau IPO tadi katanya kurang Rp3 triliun," kata Pramono dalam sambutannya.
Meski demikian, Pramono yakin kebutuhan modal itu bakal segera terpenuhi. Ia pun menargetkan agar Bank Jakarta bisa IPO pada 2026.
"Dengan sederhana pasti akan bisa terpenuhi. Dan untuk itulah, apa yang menjadi pertanyaan mendasar tadi dari Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan yang merangkap Komisioner OJK, harus bisa dijawab dengan segera," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa rebranding ini dilakukan bukan secara asal-asalan. Pasalnya, hal ini sudah direncanakan matang-matan guna menjadi momentum transformasi Bank Jakarta secara menyeluruh.
"Untuk me-rebranding dan logo Bank Jakarta ini pun kita lakukan secara profesional. Bukan semata-mata usulan dan jajaran direksi komisaris Bank Jakarta, tetapi diskusi panjang yang menyertai dan harapan warga Jakarta dan tentunya juga warga Indonesia," tandasnya.
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 13 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 10 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu