11 WNI dari Iran Tiba di Indonesia, Evakuasi Lanjutan Masih Berlangsung

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 24 Juni 2025 | 23:02 WIB
Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI Andy Rachmianto. (Foto/ist)
Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI Andy Rachmianto. (Foto/ist)

BeritaNasional.com -  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus mengupayakan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Iran.

Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 380 WNI yang masih berada di wilayah tersebut. Oleh karena itu, evakuasi lanjutan akan terus dilakukan untuk memulangkan mereka ke tanah air.

"Yang baru tercatat ada sekitar 380 WNI yang masih di Iran. Jadi pemerintah sudah memutuskan akan melakukan evakuasi tahap kedua. Jumlahnya masih terus kami pantau," ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI Andy Rachmianto, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dikutip dari Antara, Selasa (24/6/2025).

Andy menambahkan, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena proses pendataan oleh KBRI di Iran masih berlangsung.

"Jumlahnya terus kami pantau, karena setiap hari ada tambahan. Tadi dari saudara-saudara kita yang sudah tiba, mereka memberikan informasi karena saling berkomunikasi. Beberapa teman dan keluarga mereka masih ada di sana dan meminta untuk dievakuasi," jelasnya.

Untuk evakuasi gelombang pertama, sebanyak 11 WNI telah berhasil dipulangkan dari Iran dan tiba di tanah air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka menempuh perjalanan panjang dari Baku-Istanbul menggunakan maskapai Turkish Airlines (TK 56).

Kesebelas WNI tersebut merupakan bagian dari penerbangan tahap ketiga. Sebelumnya, evakuasi tahap pertama dan kedua telah membawa pulang 18 WNI melalui maskapai Qatar Airways (QR 6381 dan QR 956) serta Garuda Indonesia, meskipun sempat tertunda akibat penutupan bandara di Iran.

“Total sudah ada 97 WNI yang berhasil dievakuasi, sesuai dengan arahan Presiden sejak konflik Iran dan Israel pecah. Hari ini, sebanyak 11 WNI telah tiba di Indonesia,” ungkap Andy.

Ia juga menjelaskan bahwa situasi penerbangan internasional di kawasan Teluk sempat terganggu akibat penutupan wilayah udara oleh sejumlah negara, termasuk Qatar.

“Seperti yang diberitakan media dan laporan dari perwakilan kita di kawasan Timur Tengah, khususnya Teluk, terjadi gangguan penerbangan tadi malam. Qatar, misalnya, menutup wilayah udaranya selama beberapa jam, sehingga jadwal penerbangan ikut terdampak,” lanjutnya.

Meski kondisi masih belum stabil, Andy memastikan bahwa pemerintah telah membentuk tim lintas kementerian yang memantau situasi selama 24 jam penuh, menyusul meningkatnya ketegangan akibat serangan militer Israel dan Amerika terhadap Iran.

"Kami ingin menunjukkan bahwa negara hadir, memberikan pelayanan dan bantuan bagi warga negara Indonesia yang saat ini menghadapi situasi sulit di kawasan Timur Tengah. Situasi di sana sangat dinamis dan terus berubah," tutupnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: