Terobosan di Dunia Medis, Ilmuwan Ciptakan Jantung Mini untuk Pengobatan Penyakit Kardiovaskular

BeritaNasional.com - Para ilmuwan telah mencapai tonggak penting dalam upaya pengobatan penyakit jantung genetik, terutama pada anak-anak.
Sebuah tim peneliti berhasil menciptakan jaringan jantung mini yang tumbuh di laboratorium atau yang dikenal sebagai organoid jantung yang sangat menyerupai otot jantung orang dewasa.
Dilansir dari Xinhua News pada Sabtu (28/6/2025), kabar gembira ini diumumkan pada Jumat oleh QIMR Berghofer Medical Research Institute yang berkolaborasi dengan Murdoch Children's Research Institute yang berbasis di Melbourne dan Royal Children's Hospital.
Organoid jantung ini dibuat menggunakan sel punca pluripoten manusia dan berhasil mengatasi keterbatasan besar yang selama ini ada.
Secara tradisional, sel jantung yang berasal dari sel punca cenderung belum matang. Namun, para peneliti menemukan cara untuk mengaktifkan jalur biologis tertentu yang menyimulasikan efek latihan.
Proses ini mematangkan sel-sel tersebut sehingga mereka dapat berfungsi layaknya jaringan jantung dewasa asli, demikian rilis dari QIMR Berghofer.
Penelitian inovatif yang telah diterbitkan di jurnal Nature Cardiovascular Research tersebut menunjukkan bagaimana organoid jantung canggih ini dapat dimanfaatkan untuk menguji coba obat-obatan baru untuk berbagai kondisi jantung.
James Hudson dari Laboratorium Bioteknologi Jantung QIMR Berghofer menyoroti manfaat besar dari metode ini.
"Ada manfaat besar dalam mempelajari penyakit jantung dengan cara ini. Menggunakan organoid jantung manusia memungkinkan kita untuk menyaring lebih banyak senyawa, sehingga mempercepat proses pengembangan obat," ungkapnya pada Sabtu.
Dengan memanfaatkan organoid ini, para peneliti juga berhasil membuat model penyakit kardiovaskular genetik, termasuk kardiomiopati Desmoplakin yang selama ini sulit dipelajari.
Jaringan yang sakit pada model ini menunjukkan pembentukan jaringan parut dan pelemahan fungsi pompa, yang sesuai dengan gejala yang dialami pasien.
Yang lebih penting, golongan obat eksperimental yang dikenal sebagai penghambat BET berhasil memulihkan fungsi pada jaringan yang terpengaruh.
Analisis gen dan protein, bersama dengan sampel jaringan dari Melbourne Children's Heart Tissue Bank, turut berkontribusi dalam memungkinkan para peneliti memodelkan kondisi jantung anak-anak secara lebih akurat. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan perawatan yang lebih baik bagi pasien-pasien rentan di masa depan.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu