Rencana Akuisisi TikTok oleh Orang Kaya AS, Ini Tanggapan China

BeritaNasional.com - Pemerintah Tiongkok kembali menegaskan sikapnya terkait TikTok setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut bahwa sekelompok orang kaya tengah berupaya membeli platform media sosial tersebut.
Menurut Trump, proses akuisisi ini kemungkinan besar memerlukan persetujuan dari pemerintah Tiongkok.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari Beijing pada hari Senin, (30/6/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, menyatakan, “Tiongkok telah menyampaikan pendiriannya sebelumnya, dan saya tidak memiliki tambahan.” Ia enggan memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, otoritas di Beijing pernah menyatakan bahwa TikTok telah memberikan kontribusi positif, terutama dalam mendorong penciptaan lapangan kerja dan konsumsi di Amerika Serikat.
Terkait kebijakan bisnis dan akuisisi, juru bicara lainnya dari Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, pada Januari lalu menyatakan bahwa keputusan seperti itu semestinya didasarkan pada prinsip-prinsip pasar.
Ia juga menegaskan bahwa jika perusahaan Tiongkok terlibat, maka prosesnya harus mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku di Tiongkok.
Dalam wawancara bersama Fox News, Minggu (29/6/2025), Trump menyebut sudah ada pihak yang siap membeli TikTok. “Saya rasa kita perlu persetujuan dari Tiongkok. Saya pikir Presiden Xi akan melakukannya,” katanya.
Ia menyebut kelompok pembeli tersebut terdiri dari individu-individu dengan kekayaan besar, namun tidak merinci apakah ada perusahaan teknologi besar yang terlibat. Trump mengatakan akan memberikan informasi lebih lanjut dalam waktu sekitar dua minggu.
Di sisi lain, beredar pula rumor yang mengaitkan Elon Musk dengan rencana pembelian TikTok. Namun, miliarder asal Amerika itu telah membantah spekulasi tersebut.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 9 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu