Trump Sebut Iran 'Sopan' Sebelum Serang Pangkalan Militer Amerika di Qatar: Mereka Telepon Dulu

BeritaNasional.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Iran sempat memberi tahu lebih dulu sebelum mereka meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika di Qatar bulan lalu, respons atas serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir miliknya beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkap oleh Trump, saat menerima telepon angsung untuk memberi tahu bahwa mereka akan membalas serangan AS dengan menembakkan rudal ke Al-Udeid Air Base, markas utama Komando Pusat AS (CENTCOM) di Timur Tengah.
“Mereka menelepon saya dan bilang, ‘Kami harus menembak ke arah kalian.’ Sangat sopan. Itu berarti mereka menghormati kita,” ujar Trump, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (4/7/2025).
“Karena kami menjatuhkan 14 bom, mereka bilang, ‘Kami ingin membalas 14 tembakan juga.’ Saya bilang, ‘Silakan, saya mengerti,” lanjutnya.
Trump mengklaim bahwa Iran bahkan menyebutkan secara spesifik kapan dan di mana serangan itu akan dilakukan.
“Mereka bilang, ‘Pak, jam satu siang.’ Saya jawab, ‘Oke.’ Lalu kami kosongkan pangkalan itu. Padahal itu pangkalan militer yang indah, di Qatar,” tambahnya.
Sambil tertawa kecil, Trump melanjutkan ceritanya. “Bayangkan saja, Iran negara yang katanya musuh besar itu cukup sopan untuk menelepon dan bilang mereka mau menembakkan 14 rudal ke arah saya. Dan saya bilang, ‘Oke, silakan.’ Semua rudal itu ditembak jatuh,” katannya lagi.
Serangan itu terjadi pada 23 Juni, usai dua pekan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Konflik dimulai 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap beberapa fasilitas militer dan nuklir milik Iran.
Sebagai balasan, Iran mengirimkan drone dan rudal ke sejumlah target, sementara AS menggempur tiga lokasi nuklir Iran.
Pertukaran serangan itu akhirnya mereda setelah gencatan senjata dimediasi oleh AS mulai berlaku pada 24 Juni.
Dalam pidatonya, Trump kembali mengklaim bahwa program nuklir Iran kini hancur total akibat serangan udara AS.
Namun, laporan resmi Pentagon yang dirilis Rabu lalu menyatakan bahwa program nuklir Iran memang terdampak, tetapi hanya mundur satu hingga dua tahun ke belakang.
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 16 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu