Polusi Udara Meningkatkan Mutasi Kanker Paru Bagi yang Tidak Merokok

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:30 WIB
Suasana gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Rabu(18/6/2025).  (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Suasana gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Rabu(18/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Paparan polusi udara partikulat halus berkaitan erat dengan peningkatan mutasi genetik pada tumor kanker paru-paru di kalangan orang yang tidak pernah merokok.

Hal ini menurut studi baru yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat.

Melansir Antara, studi yang diterbitkan pada Rabu (2/7/2025) di jurnal Nature ini merupakan analisis genom menyeluruh yang terbesar hingga saat ini mengenai kanker paru-paru di kalangan nonperokok.

Ia menawarkan wawasan baru mengenai bagaimana polutan lingkungan dapat memicu kanker tanpa penggunaan tembakau.

Para peneliti dari Institut Kanker Nasional di NIH dan Universitas California San Diego memeriksa tumor paru-paru dari 871 pasien nonperokok di 28 kawasan di seluruh dunia sebagai bagian dari studi yang diberi nama Sherlock-Lung.

Mereka menemukan bahwa paparan polusi udara, khususnya dari lalu lintas dan sumber-sumber industri, dikaitkan dengan mutasi pemicu kanker, termasuk perubahan pada gen TP53 dan tanda-tanda mutasi lainnya yang biasanya dihubungkan dengan penyakit kanker yang berkaitan dengan tembakau.

Studi tersebut juga mengungkap bahwa polusi udara berhubungan dengan telomer, yaitu bagian DNA yang ditemukan di ujung kromosom, yang lebih pendek. Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan penuaan dan pengurangan kapasitas replikasi sel, yang berpotensi mempercepat perkembangan kanker.

Memahami bagaimana polusi udara berkontribusi terhadap lanskap mutasi tumor paru-paru dapat membantu menjelaskan risiko kanker bagi orang yang tidak merokok dan menyoroti kebutuhan mendesak akan perlindungan lingkungan yang lebih kuat, menurut studi tersebut.

Studi itu juga menyebutkan bahwa kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok menyumbang hingga 25% dari seluruh kasus kanker paru-paru secara global.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: