BMKG Peringatkan Potensi Gelombang 2,5 Meter di Laut NTT hingga 8 Juli

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto/Pixabay)
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5-8 Juli 2025.

“Waspada potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter bagi pelaku aktivitas pelayaran laut di wilayah NTT pada Sabtu (5/7) hingga Selasa (8/7),” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga.

Ia menginformasikan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Alor, perairan selatan Flores, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba bagian barat, dan Laut Sawu.

Potensi yang sama juga terjadi di Selat Ombai, perairan utara Sabu-Raijua, perairan utara Kupang-Rote, perairan selatan Sabu-Raijua, perairan selatan Timor-Rote, dan perairan selatan Sumba.

Sementara itu, tercatat pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-28 knot.

Kecepatan angin tertinggi, kata Yandri, terpantau di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan Sabu-Raijua, perairan utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, dan perairan selatan Timor-Rote.

“Kecepatan angin ini berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut,” katanya menambahkan.

Ia mengatakan, BMKG telah mengeluarkan saran keselamatan bagi pelaku aktivitas pelayaran laut di wilayah NTT.

Bagi pengguna perahu nelayan wajib waspada apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.

Bagi operator kapal tongkang wajib waspada apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.

Lebih lanjut, Yandri mengimbau baik kepada pengguna jasa transportasi laut dan masyarakat umum untuk selalu memantau informasi resmi dan terkini dari BMKG.


Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: