Doa Buka Puasa Asyura dan Keutamaannya, Lengkap dengan Lafal Niat

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 07 Juli 2025 | 17:30 WIB
Ilustrasi puasa. (Foto/freepik)
Ilustrasi puasa. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Umat Islam di seluruh dunia memperingati Hari Asyura setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Salah satu amalan utama pada hari ini adalah melaksanakan puasa sunnah Asyura, yang memiliki keutamaan besar sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketika waktu berbuka tiba, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa buka puasa sebagaimana yang lazim dibaca dalam puasa-puasa sunnah lainnya. Doa buka puasa ini tidak berbeda dari doa puasa Ramadan, dan tetap sarat makna spiritual sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Berikut doa buka puasa yang diajarkan Rasulullah SAW melansir dari beragam sumber:

ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Arab latin: Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

Niat dan Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura memiliki keistimewaan luar biasa, terutama dalam menghapus dosa setahun sebelumnya. 

Niat menjadi syarat utama agar puasa sunnah ini sah dan diterima Allah SWT. Niat yang ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna.

Lafal niat Puasa Asyura yang umum digunakan adalah: Nawaitu shauma yaumal ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala, yang berarti "Saya niat berpuasa pada hari Asyura sebagai sunnah karena Allah Ta’ala." 

Niat ini biasanya diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum puasa, namun jika terlupa, masih bisa dilafalkan pada pagi hari sebelum waktu Dzuhur, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Keutamaan hari Asyura, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, adalah bahwa puasa pada hari ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya. Selain itu, puasa Asyura juga menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah, seperti penyelamatan Nabi Musa AS dari Firaun pada 10 Muharam.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: