LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran Capai 81 Persen

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 05 Juni 2025 | 14:10 WIB
Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencapai angka 81,2 persen pada tujuh bulan pertama pemerintahan.

Ada sejumlah faktor yang menopang tingkat kepuasan publik yang tinggi. Salah satunya tingkat popularitas pribadi Prabowo yang kuat.

Dalam survei LSI, tingkat pengenalan publik terhadap Prabowo mencapai 98 persen, sedangkan tingkat kesuksesan mencapai 94,4 persen.

Mayoritas publik juga menilai pemerintahan Prabowo-Gibran berada di jalur yang tepat.

"Sebanyak 81% responden merasa Indonesia sedang berada di jalur yang benar," tulis LSI Denny JA dalam laporan yang dikutip pada Kamis (5/6/2025).

Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan tidak lepas dari efek honeymoon politik atau masa toleransi publik terhadap pemerintahan baru yang berjalan dalam 6-12 bulan pertama.

Ditambah, sampai saat ini, belum muncul kekuatan oposisi yang menyaingi narasi dominan pemerintah.

Namun, ada beberapa tantangan di sektor lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok, mayoritas masyarakat masih memberikan kepercayaan terhadap kepemimpinan nasional saat ini.

"Rakyat sudah percaya bahwa arah kebijakan ini benar. Tapi mereka juga menunggu bukti: daya beli masyarakat naik, pekerjaan tersedia, dan hidup yang sedikit lebih layak daripada kemarin," tulis LSI Denny JA dalam laporannya.

Survei dilakukan pada 16–31 Mei 2025 terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode multi-stage random sampling. 

Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,9%, dan diperkuat oleh riset kualitatif melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), penilaian ahli (expert judgement), serta analisis media.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: