Menhub Ajukan Tambahan Anggaran Rp 13,25 Triliun untuk 2026, Prioritaskan Keselamatan & Transportasi Perintis

BeritaNasional.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi secara resmi mengajukan penambahan anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp 13,25 triliun untuk tahun anggaran 2026. Permintaan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Menhub Dudy menjelaskan, pagu indikatif yang ditetapkan saat ini adalah Rp 24,4 triliun. Namun, Kemenhub memiliki kebutuhan prioritas yang jauh lebih besar, yaitu mencapai Rp 37,66 triliun.
"Jadi, pagu indikatif sekarang ada sebesar Rp 24,4 triliun. Ada kebutuhan yang kami sangat prioritas sebesar Rp 37,66 triliun. Jadi, ada kekurangan kurang lebih Rp 13,25 triliun. Ini yang akan kami mintakan tambahannya," ungkapnya yang dikutip dari Antaranews pada Selasa.
Dengan penambahan yang diusulkan, total pagu anggaran Kemenhub akan mencapai Rp37,66 triliun, atau sekitar 77,02 persen dari total kebutuhan pagu tahun 2026 yang sebesar Rp 48,88 triliun.
Tambahan anggaran Rp 13,25 triliun tersebut sangat krusial untuk menjamin ketersediaan layanan transportasi yang terjangkau serta memastikan aspek keamanan dan keselamatan transportasi di seluruh Indonesia.
Dana ini akan digunakan untuk layanan transportasi perintis dan pemenuhan fasilitas keamanan serta keselamatan transportasi yang belum terakomodasi dalam pagu indikatif Kemenhub.
Dudy memberikan contoh detail mengenai kekurangan anggaran.
"Jadi seperti belanja pegawai, indikatifnya Rp 4,8 triliun total kebutuhan Rp 6,7 triliun, masih ada kekurangan sebesar Rp 1,8 triliun. Kemudian mengenai dukungan keselamatan indikatifnya adalah Rp 2,8 triliun butuhnya Rp 7,5 triliun, kekurangannya Rp 4,6 triliun," paparnya.
Komposisi Pagu Indikatif 2026
Berdasarkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2026, pagu indikatif Kemenhub untuk 2026 ditetapkan sebesar Rp 24,4 triliun.
Anggaran ini dialokasikan untuk belanja pegawai sebesar Rp 4,83 triliun, belanja operasional sebesar Rp 22,46 triliun, dan belanja non-operasional sebesar Rp 17,11 triliun.
Mayoritas pendanaan berasal dari Rupiah Murni, yakni sekitar Rp15,62 triliun atau 64 persen dari total pagu. Sementara itu, program infrastruktur dan konektivitas transportasi menjadi porsi terbesar dengan anggaran Rp 12,27 triliun.
"Pagu indikatif 2026 tersebut adalah 49,92 persen dari pagu kebutuhan 2026 sebesar Rp 48,88 triliun," tandasnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu