Nvidia Cetak Sejarah, Perusahaan Pertama di Dunia Capai Valuasi USD 4 Triliun

BeritaNasional.com - Raksasa pembuat cip, Nvidia, telah menorehkan sejarah baru dengan menjadi perusahaan pertama di dunia yang berhasil mencapai nilai pasar USD 4 triliun.
Dilansir dari BBC News, pencapaian fantastis ini terjadi setelah saham perusahaan melonjak 2,4% menjadi USD 164 pada Rabu (9/7/2025) dan didorong oleh lonjakan permintaan untuk teknologi pendukung kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan yang berkantor pusat di AS ini pertama kali menembus valuasi USD 1 triliun pada Juni 2023. Sejak saat itu, nilai valuasi perusahaan tersebut terus mengalami peningkatan pesat.
"Ini adalah momen bersejarah bagi Nvidia," kata analis teknologi Dan Ives dari Wedbush Securities.
"Mereka adalah satu-satunya 'permainan' di kota ini yang memiliki chip emas dan minyak baru," tambahnya.
Meskipun harga saham Nvidia sempat anjlok signifikan pada April lalu akibat gejolak pasar global yang dipicu oleh intensifikasi perang tarif Presiden AS Donald Trump, perusahaan ini menunjukkan resiliensi luar biasa.
Kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Trump belum sepenuhnya hilang. Namun, harga saham Nvidia telah tumbuh pesat sejak musim semi hingga mencapai tonggak baru ini.
Delapan tahun lalu, saham Nvidia bahkan bernilai kurang dari 1% dari harga saat ini. Kala itu, pertumbuhannya didorong oleh persaingan dengan pesaingnya, AMD, dalam membangun kartu grafis terbaik. Namun, belakangan ini, lonjakan Nvidia utamanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan chip yang mendukung model AI generatif seperti ChatGPT.
Kenaikan pesat ini juga turut meningkatkan profil CEO Jensen Huang. Bahkan, Mark Zuckerberg menjuluki pria berusia 61 tahun itu sebagai "Taylor Swift dari teknologi," mencerminkan status selebritasnya, terutama di Taiwan, tempat para penggemar memperlakukannya layaknya bintang rock.
Nilai Nvidia yang terus meroket ini menjadi tanda kepercayaan kuat Wall Street terhadap pertumbuhan AI, bahkan di tengah gejolak seputar kebijakan ekonomi Trump.
Perusahaan ini melaporkan pendapatan total sebesar USD 44,1 miliar pada kuartal pertama, menandai lonjakan 69% dari tahun lalu, disertai laba 81 sen per saham.
PERISTIWA | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu