Pemerintah Percepat Hilirisasi Pertanian, Target Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 09 Oktober 2025 | 19:35 WIB
Mentan Amran Sulaiman. (Foto/Setpres)
Mentan Amran Sulaiman. (Foto/Setpres)

BeritaNasional.com - Pemerintah mempercepat program hilirisasi di sektor pertanian sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat pemerataan kesejahteraan rakyat.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (9/10/2025).

“Added value-nya harus ada di Indonesia. Nah, kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran,” kata Amran.

Amran mencontohkan, potensi ekonomi dari hilirisasi kelapa bisa mencapai ribuan triliun rupiah.

"Kemudian, kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini VCO (Virgin Coconut Oil), harganya bisa naik 100 kali lipat," ujar Amran.

"Kalau 100 kali lipat, kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan 2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan 1.200 triliun, devisa. Itu baru kelapa,” tambahnya.

Selain kelapa, pemerintah menyiapkan hilirisasi untuk komoditas lain seperti gambir, kakao, dan sawit. 

Amran menjelaskan produk turunan dari gambir dapat digunakan untuk tinta pemilu hingga bahan rumah tangga, sedangkan tandan buah segar (TBS) sawit akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, dan mentega.

“Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton,” ucap Amran.

Bukan hanya itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 9,95 triliun untuk program pengembangan perkebunan dan hortikultura.

Anggaran itu akan digunakan untuk penyediaan benih dan bibit gratis bagi petani di seluruh Indonesia.

“Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: