Sebulan Usai Serangan Israel, Iran Tingkatkan Kesiapsiagaan Militer Nasional

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 14 Juli 2025 | 21:00 WIB
WNI yang Iran masih nunggu pemulangan (Foto/Pixabay)
WNI yang Iran masih nunggu pemulangan (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Tepat sebulan yang lalu, pada 13 Juni dini hari waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran secara mendadak ke sejumlah wilayah di Iran, termasuk situs nuklir dan militer, yang menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.

Sebulan setelah serangan yang memicu perang selama 12 hari antara kedua negara itu, para ahli dan politisi Iran tetap berpendapat bahwa meskipun kecil kemungkinan Israel akan melancarkan serangan lain terhadap Iran dalam waktu dekat, Teheran harus meningkatkan kesiapsiagaannya untuk menghadapi segala skenario yang mungkin terjadi.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan lewat televisi baru-baru ini, Ali Larijani, seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, memperingatkan bahwa ada kemungkinan Israel akan memutuskan untuk kembali (menyerang), seraya menekankan bahwa Iran harus selalu siap siaga.

Dalam wawancara terbaru dengan Kantor Berita Buruh Iran (Iranian Labour News Agency/ILNA), Hossein Kanani Moghaddam, seorang pakar isu-isu Asia Barat sekaligus sekretaris jenderal Partai Hijau (Green Party) Iran, memperingatkan agar tidak lengah. Dia mengatakan, "kita harus selalu siap untuk mempertahankan negara dan menjaga kesiapsiagaan kita untuk menghadapi musuh."

Pakar itu menekankan pentingnya memperkuat pertahanan pasif Iran dalam menghadapi operasi mendadak yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS). Dia menyebutkan bahwa perang yang melibatkan Iran merupakan perang hibrida yang mencakup penggunaan sistem ofensif, siber, keamanan, militer, ekonomi, serta sanksi-sanksi oleh Israel dan AS, termasuk sekutu AS di NATO.

Kanani Moghaddam menyoroti pentingnya memastikan bahwa badan-badan intelijen dan antispionase Iran dilengkapi dengan baik dan berfokus pada upaya menghadapi musuh.

Dia juga menekankan perlunya membentuk sebuah lembaga intelijen dan keamanan independen yang secara khusus menangani ancaman-ancaman dari Israel.

Kekuatan pencegahan yang dimiliki Iran harus sedemikian besar agar Israel percaya bahwa setiap "agresi" terhadap Iran akan membawa konsekuensi besar baginya, imbuh Kanani Moghaddam.

Dalam wawancara lain dengan ILNA, pakar hubungan internasional Ali-Asghar Zargar mengatakan bahwa meskipun gencatan senjata antara Iran dan Israel saat ini mungkin dapat dipertahankan, Iran harus mengambil tindakan-tindakan cepat untuk memperkuat pertahanan udara dan kekuatan militernya

Anggota parlemen sekaligus mantan menteri luar negeri Iran, Manouchehr Mottaki, juga mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa kita semua, terutama angkatan bersenjata Iran, harus siap menghadapi serangan Israel yang kemungkinan terjadi.

Para petinggi militer Iran telah memperingatkan bahwa jika Israel berusaha melanggar gencatan senjata, respons Iran akan menghancurkan.

Dalam pernyataannya kepada Defa Press, sebuah outlet media yang berafiliasi dengan Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran Abolfazl Shekarchi mengatakan bahwa respons negaranya terhadap kemungkinan serangan Israel akan bersifat tegas, serius, menghancurkan, efektif, dan menimbulkan penyesalan. Dia menekankan bahwa kesiapsiagaan angkatan bersenjata Iran berada pada tingkat yang tinggi.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: