Erdogan Kecam Serangan Israel ke Suriah: Ini Ancaman Serius

BeritaNasional.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa melakukan pembicaraan via telepon pada Kamis (17/7/2025) untuk membahas situasi terbaru di Suriah pasca-serangan militer oleh Israel.
Dalam percakapan tersebut, Presiden Erdogan menegaskan bahwa serangan Israel terhadap Suriah tidak dapat diterima, "Serangan Israel adalah ancaman serius bagi stabilitas kawasan,” kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (18/7/2025).
Turki Dukung Gencatan Senjata dan Stabilitas Politik di Suriah
Erdogan menyampaikan bahwa Ankara menyambut baik tercapainya gencatan senjata antara kelompok Druze dan pemerintah Suriah.
Ia juga menegaskan bahwa Türki akan terus memberikan dukungan bagi rakyat Suriah, sebagaimana yang telah dilakukan selama ini.
Sementara itu, Presiden Ahmad al-Sharaa menyampaikan rasa terima kasih kepada Turki atas dukungan politik dan komitmen Ankara dalam menjaga kesatuan wilayah, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah.
Konflik di Suriah semakin memanas setelah bentrokan terjadi di Provinsi Suwayda pada 13 Juli. Kerusuhan bermula dari perselisihan antara suku Arab Badui dan kelompok bersenjata Druze.
Ketegangan ini memicu serangan terhadap pasukan keamanan Suriah, yang menyebabkan puluhan tentara tewas.
Meski sempat dicapai kesepakatan gencatan senjata, perjanjian tersebut dilanggar, dan situasi semakin memburuk ketika militer Israel melancarkan serangan udara terhadap infrastruktur militer Suriah.
Pada 16 Juli, Israel menyerang kompleks kepresidenan Suriah, Markas Besar Staf Umum, dan Kementerian Pertahanan. Di hari yang sama, meski gencatan senjata kembali ditegakkan di Suwayda, serangan udara Israel juga dilaporkan mengenai wilayah Damaskus dan Daraa.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 18 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 11 jam yang lalu