Presiden PKS: Generasi Muda Penjaga Ruh Pancasila

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 23 Juli 2025 | 09:30 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf (BeritaNasional/istimewa)
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf (BeritaNasional/istimewa)

BeritaNasional.com -  Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf menegaskan pentingnya membangun ketahanan ideologi generasi muda dengan fondasi yang kokoh, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ia mengutip pernyataan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa UUD 1945 adalah Godly Constitution atau konstitusi yang berketuhanan.

“Ini karena sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah ruh yang menghidupkan keempat sila lainnya,” tegasnya, Selasa (22/7/2025).

Almuzzammil yang menyampaikan kuliah umum bertajuk Membangun Ketahanan Ideologi Generasi Muda demi Kemajuan Bangsa di Aula Institut Agama Islam SEBI, Depok Jawa Barat, Senin (21/7/2025), juga menegaskan soal nilai ketuhanan.

 Nilai-nilai ketuhanan tersebut tidak berhenti sebagai prinsip moral, tetapi juga telah dijabarkan secara yuridis dalam Pasal 28E serta Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD NRI 1945, yaitu bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agamanya masing-masin.

Ia menekankan pribadi yang berketuhanan akan menjadi manusia yang adil dan beradab. Kata adil dijabarkan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945: Negara Indonesia adalah negara hukum.

Keadilan, menurutnya, merupakan substansi utama dari penegakan hukum di Indonesia.

“Jika bangsa ini diisi oleh manusia-manusia yang adil dan beradab, maka Persatuan Indonesia akan lahir,” katanya.

Persatuan Indonesia, lanjut Almuzzammil, juga dijamin oleh konstitusi melalui Pasal 35 dan 36 tentang simbol-simbol negara seperti bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan.

Ia juga menyampaikan dalam setiap kelompok, bahkan yang terkecil sekalipun, pasti membutuhkan kepemimpinan. Oleh karena itu, Persatuan Indonesia akan melahirkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan yang menjadi fondasi sistem pemerintahan.

“Hikmat kebijaksanaan hanya bisa tumbuh dari pemimpin yang takut kepada Tuhan dan punya empati kepada sesama,” jelasnya.

Jika empat sila sebelumnya diterapkan secara konsisten, kata dia, maka sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, akan hadir sebagai buah dari kesalehan kolektif bangsa ini.

Ia mengajak para mahasiswa mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa melalui infrastruktur politik dan suprastruktur politik

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: