Hati-Hati Oli Palsu, Pengendara Harus Perhatikan Tips Ini Sebelum Beli Oli

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 23 Juli 2025 | 19:19 WIB
Polisi ungkap praktik penjualan oli palsu di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. (Foto/doc.
Polisi ungkap praktik penjualan oli palsu di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. (Foto/doc.

BeritaNasional.com -  Pengungkapan beberapa sindikat kasus produsen oli palsu yang dibongkar kepolisian tengah menjadi sorotan. Pasalnya, aktivitas praktik curang ini merugikan konsumen khususnya para pengendara.

Peredaran ini berhasil diungkap untuk di wilayah Jakarta dan sekitarny, mulai dari pabrik di Kecamatan Benda Kota Tangerang Banten dan Jakarta Barat. Para pelaku turut mencatut oli terkenal untuk dipasarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi.

Beritanasional.com merangkum beberapa tips yang bisa menjadi panduan bagi pengendara ketika membeli oli.

Melansir website resmi Wuling, Oli asli biasanya dikemas dalam botol atau kaleng dengan kualitas bahan yang baik, rapi, dan kokoh. 

“Sementara itu, oli palsu seringkali dikemas dalam wadah yang terlihat murah, dengan label yang tidak jelas atau buram. Warna dan desain kemasan oli asli biasanya lebih tajam dan cerah, sementara oli palsu cenderung terlihat pudar,” tulis keterangan dikutip lewat website resmi Wuling.

Berikut beberapa tips lain yang harus diperhatikan untuk membedakan oli asli atau palsu;

1.Perhatikan Segel dan Tutup Botol

Oli 

Oli asli selalu memiliki segel dan tutup botol yang terpasang dengan baik dan rapat. Segel ini biasanya memiliki logo atau tanda khusus dari pabrikan yang sulit untuk ditiru. Jika segel terlihat rusak atau tidak rapi, atau tutup botolnya mudah dibuka, maka kemungkinan besar oli tersebut adalah palsu.

2.Cek Nomor Batch dan Tanggal Produksi

Produsen oli asli selalu mencantumkan nomor batch dan tanggal produksi pada kemasan. Informasi ini dapat dicek keaslian dan kesesuaiannya dengan produk yang dijual di pasaran. Jika nomor batch atau tanggal produksi terlihat tidak jelas atau tidak konsisten, ada kemungkinan oli tersebut palsu.

3.Periksa Konsistensi dan Warna Oli

Oli 

Mesin asli memiliki konsistensi yang stabil dan warna yang jernih sesuai dengan spesifikasinya. Oli palsu, di sisi lain, mungkin memiliki konsistensi yang berbeda, lebih encer atau lebih kental dari biasanya, dan warna yang keruh atau tidak sesuai dengan standar.

4.Label dan Hologram pada Kemasan

Oli 

Oli asli memiliki label dan hologram yang tercetak dengan kualitas tinggi, yang dapat diidentifikasi secara visual melalui label yang terpasang pada kemasan botolnya. Label oli palsu biasanya dicetak ala kadarnya, sehingga warna dan gambar kurang tajam dan tidak jelas. Selain label, produsen oli palsu sulit untuk meniru hologram pada kemasan dan botol. Jika tidak ada hologram pada botol, maka dipastikan oli palsu.

5.Beli dari Tempat Terpercaya 

Membeli oli dari dealer resmi atau toko suku cadang yang terpercaya adalah cara terbaik untuk menghindari oli palsu. Hindari membeli oli dari penjual yang tidak dikenal, terutama jika harganya jauh lebih murah dari harga pasaran.

Ciri-Ciri Perbedaan Oli Asli dan Palsu, berikut rangkumannya;

1.Kualitas Bahan

Oli asli dibuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi yang telah melalui proses penyulingan dan pengolahan yang ketat untuk memastikan kinerjanya. Oli palsu, sebaliknya, mungkin menggunakan bahan yang lebih murah dan tidak memenuhi standar yang diperlukan, yang bisa merusak mesin.

2.Performa Mesin

Oli asli dirancang untuk memberikan pelumasan optimal, melindungi mesin dari keausan, dan menjaga kebersihan mesin. Oli palsu, karena kualitasnya yang rendah, mungkin tidak mampu melindungi mesin dengan baik, bahkan dapat meninggalkan residu yang merusak bagian dalam mesin.

3.Umur Mesin

Penggunaan oli palsu dapat mempercepat keausan pada komponen mesin, sehingga umur mesin menjadi lebih pendek. Sebaliknya, oli asli membantu memperpanjang umur mesin dengan menjaga komponen mesin tetap dalam kondisi optimal.

4.Harga

Oli asli biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena kualitas dan proses produksinya. Oli palsu seringkali dijual dengan harga yang lebih murah, tetapi dengan risiko tinggi terhadap kerusakan mesin.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: