Pramono Ogah Tanggapi Usulan Program Kartu Janda Jakarta: Aneh-aneh Aja

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi usulan dari Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta yang meminta agar Pemprov DKI meluncurkan program bantuan sosial (bansos) baru berupa kartu janda.

Menanggapi hal itu, Pramono mengaku heran dan enggan memberikan komentar lebih jauh.

"Aneh-aneh aja. Enggak mau jawab aku," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Sebelumnya, Fraksi Partai Gerindra DPRD Jakarta mengusulkan agar Pemprov DKI memberikan program bansos khusus bagi perempuan yang ditinggal wafat oleh suaminya atau janda.

Usulan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025, pada Senin (21/7/2025).

"Fraksi Gerindra meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan penerbitan program Kartu Janda Jakarta atau KJJ," kata Wakil Bendahara Fraksi Gerindra DPRD DKI, Jamilah Abdul Gani, dikutip Selasa (22/7/2025).

Menurut Jamilah, ide tersebut berasal dari aspirasi warga yang diterima anggota Fraksi Gerindra saat menjalani masa reses.

Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua janda akan otomatis menjadi penerima manfaat program tersebut. Ia menyarankan agar kriteria penerima bansos meliputi janda berusia minimal 45 tahun, tidak bekerja, berstatus ibu rumah tangga, serta terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kartu KJJ diharapkan menjadi instrumen perlindungan sosial yang responsif terhadap kerentanan ekonomi kelompok tersebut," tambahnya.

Usulan ini pun mendapat dukungan dari fraksi lain. Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Bambang Kusumanto, mengaku turut mendukung gagasan tersebut.

"Kita dengar ada usulan yang sangat menarik hari ini, yaitu usulan tentang Kartu Janda Jakarta. Saya pribadi sangat mendukung adanya kartu janda ini," ujarnya.