BPS: Angka Kemiskinan di Jakarta Naik Jadi 4,28 Persen

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 25 Juli 2025 | 20:12 WIB
Kota Jakarta (Beritanasional/Oke Atmadja)
Kota Jakarta (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI mencatat, tingkat kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 sebesar 4,28 persen atau naik 0,14 persen poin dibandingkan September 2024 yang tercatat sebesar 4,14 persen.

Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan Maret 2024, yang sebesar 4,30 persen.

“Jika dibandingkan Maret 2024, tingkat kemiskinan Maret 2025 turun tipis sebesar 0,02 persen poin. Namun jika dibandingkan September 2024, justru naik 0,14 persen poin,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin dalam keterangan resminya, Jumat (25/7/2025).

Nurul berujar, tren jangka panjang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Jakarta mengalami penurunan sejak lonjakan tajam di awal pandemi Covid-19.

Setelah sempat stabil sejak 2020 hingga 2022, angka kemiskinan menurun hingga September 2024, sebelum sedikit meningkat kembali pada Maret 2025.

“Pola ini mencerminkan bahwa meskipun pemulihan ekonomi pasca-pandemi berhasil menekan angka kemiskinan, tekanan-tekanan baru seperti inflasi musiman tetap menciptakan kerentanan bagi kelompok rentan,” ujar Nurul.

Data juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2025 mencapai 464,87 ribu orang atau bertambah 15,8 ribu orang dibandingkan dengan jumlah pada September 2024 yang tercatat sebanyak 449,07 ribu orang.

Menurut Nurul, meskipun sempat terjadi deflasi pada Januari–Februari 2025, hal ini tidak serta-merta meningkatkan daya beli masyarakat miskin. 

Penurunan harga lebih disebabkan oleh diskon tarif listrik yang bersifat sementara. Sementara itu, kenaikan harga bahan pokok selama bulan Ramadan memperburuk daya beli.

“Penurunan daya beli justru semakin terasa saat Ramadan, terutama untuk kelompok miskin, karena lonjakan harga bahan makanan tidak diimbangi oleh peningkatan pendapatan,” ucap Nurul.

Lebih lanjut, BPS juga mencatat kenaikan Garis Kemiskinan (GK) di DKI Jakarta dari Rp 846.085 per kapita per bulan pada September 2024 menjadi Rp 852.768 per kapita per bulan pada Maret 2025. 

Kenaikan ini setara dengan 0,79 persen.
Dari komposisi GK tersebut, komoditas makanan masih memegang peranan dominan dalam struktur kebutuhan minimum masyarakat.

"Garis Kemiskinan Makanan (GKM) menyumbang sebesar 69,41 persen, sementara Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) hanya 30,59 persen,” tandasnya. sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: