Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Langkah Memutus Rantai Kemiskinan

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 20 Oktober 2025 | 20:34 WIB
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya terhadap sektor pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025), ia menyebut pendidikan sebagai bentuk investasi jangka panjang yang paling penting.

Dalam refleksi satu tahun pemerintahannya, Prabowo memaparkan sejumlah program yang telah dijalankan di bidang pendidikan. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah kehadiran Sekolah Rakyat, yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.

“Ada yang bantu orang tuanya jadi pemulung, ada yang hidup di jalanan sekarang sudah bisa bersekolah di sekolah rakyat. Memang sekolah rakyat itu kita rancang sebagai upaya untuk memotong rantai kemiskinan,” ujar Presiden.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tak boleh menyerah pada kondisi sosial yang ada dan harus berani mengambil langkah besar demi perubahan.

“Kita harus berani mengubah, kita harus berani memotong rantai kemiskinan. Kita tidak boleh menyerah kepada keadaan,” lanjutnya.

Dari total 500 Sekolah Rakyat yang ditargetkan, sebanyak 166 sekolah telah beroperasi, menampung hampir 16 ribu siswa dari latar belakang ekonomi terbawah.

Tak hanya fokus pada akses pendidikan dasar, pemerintah juga meluncurkan SMA Garuda, sekolah unggulan nasional yang ditujukan untuk siswa-siswa berprestasi dari seluruh Indonesia.

Dengan standar kurikulum internasional International Baccalaureate (IB), SMA ini diharapkan bisa mencetak generasi muda yang mampu bersaing secara global.

“Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia. Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,” katanya.

Pemerintah juga tengah mempercepat renovasi lebih dari 16.000 gedung sekolah dasar hingga menengah, sekaligus mendigitalisasi ruang belajar melalui distribusi interactive flat panel (IFP) ke berbagai sekolah.

“Flat panel, IFP, interactive flat panel. Di situ sudah ada komputernya, yang di situ bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan. Jadi silabus, semua silabus kita akan ada di situ,” ujar Prabowo menjelaskan.

Untuk memperkuat sistem pendidikan jangka panjang, pemerintah menargetkan pembangunan 7.000 sekolah terintegrasi di seluruh kecamatan. Sekolah-sekolah ini akan menggabungkan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu.

Tak lupa, Prabowo turut menyoroti capaian di bidang pendidikan tinggi. Ia menyambut baik keberhasilan Universitas Indonesia (UI) menembus Top 200 Universitas Dunia versi US World Ranking sebuah prestasi pertama yang diraih oleh kampus nasional.

Namun ia tak ingin berhenti di situ. Presiden berharap universitas-universitas unggulan lain segera menyusul masuk ke jajaran kampus top dunia.

“Tapi Menteri Dikti, Wamen saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS dan sebagainya,” ucapnya penuh semangat.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: