Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Sinyal Menguatnya Pengaruh Prabowo

Oleh: Panji Septo R
Minggu, 03 Agustus 2025 | 20:11 WIB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba di tanah air. (Foto/BPMI Setpres)
Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba di tanah air. (Foto/BPMI Setpres)

BeritaNasional.com -  Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Tom Lembong sarat dengan muatan politik.

Menurutnya, keputusan tersebut memerlihatkan strategi konsolidasi kekuasaan yang berpotensi memerkuat posisi politik Prabowo.

Keputusan tersebut memberikan dampak langsung yakni menggeser pengaruh Presiden Joko Widodo di lingkar pemerintahan.

“Keputusan Prabowo memang kuat nuansa politiknya karena baik Tom maupun Hasto sama-sama berseberang dengan Jokowi,” ujar Dedi kepada Beritanasional.com, Minggu (3/8/2025).

Dedi mengatakan kebijakan itu berpeluang meningkatkan dukungan Prabowo dari kelompok yang selama ini berada di luar kekuasaan, sekaligus memerlemah posisi politik Jokowi di pemerintahan.

“Sehingga memungkinkan dukungan bagi Prabowo meningkat, sekaligus melemahnya pengaruh Jokowi di lingkar Prabowo,” tuturnya.

Menurut Dedi, efek dari kebijakan ini akan terasa di internal kabinet, terutama bagi elite politik dan tokoh-tokoh loyalis Jokowi.

“Mitra koalisi Prabowo di kabinet dipastikan bakal mengalami perubahan iklim, khususnya untuk tokoh-tokoh loyalis dan elite partai politik yang dekat dengan Jokowi,” kata dia.

“Dengan adanya kebijakan ini, loyalis Jokowi akan berpikir dua kali karena ketegasan politik itu menandai kemenangan pengaruh Prabowo,” imbuhnya.

Meski demikian ia mengingatkan  konsolidasi politik yang dilakukan Prabowo tidak serta-merta menjamin perbaikan dalam pelaksanaan program-program kerakyatan.

“Meski demikian konsolidasi politik di kubu Presiden Prabowo tersebut tidak menjamin berdampak pada program kerakyatan dan hanya berdampak pada persoalan politik saja,” tandasnya.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: