Banjir Bandang di India Utara: Ratusan Orang Hilang, Proses Penyelamatan Terkendala

BeritaNasional.com - Lebih dari 100 orang dinyatakan hilang dan setidaknya satu orang meninggal dunia setelah banjir bandang menerjang negara bagian Uttarakhand, India utara.
Dilansir dari BBC News pada Rabu (6/8/2025), peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Operasi Penyelamatan Terkendala
Operasi penyelamatan sedang berlangsung di distrik Uttarkashi, lokasi desa Dharali yang paling parah terdampak.
Gelombang air besar menerjang pegunungan, menghanyutkan jalan dan bangunan. Sejak Selasa (5/8/2025), beberapa tim militer telah dikerahkan ke Dharali.
Namun, tim tanggap bencana dan pejabat distrik kesulitan mencapai lokasi karena jalan rusak parah dan hujan lebat yang terus mengguyur.
Hujan deras telah mengguyur wilayah Himalaya ini selama beberapa minggu terakhir. Kondisi jalan menuju Dharali, yang berjarak sekitar 50 km dari lokasi bencana, juga rusak parah.
Hingga Rabu pagi, sekitar 130 orang telah berhasil diselamatkan di Uttarkashi.
Proses penyelamatan berjalan lambat akibat tumpukan lumpur dan puing-puing yang menutupi area bencana.
Hujan lebat yang berkelanjutan juga menjadi hambatan besar. Banyak rute di jalan raya utama yang rusak parah dan ditutup, dengan retakan besar terlihat di banyak ruas jalan di distrik Uttarkashi.
Konektivitas jaringan yang buruk dan pemadaman listrik yang meluas juga mempersulit koordinasi tim penyelamat.
Beberapa tim dari pasukan tanggap bencana yang ditempatkan di Gangotri (sekitar 18 km dari Dharali) tidak dapat dihubungi oleh para pejabat.
Peringatan dan Dampak Lingkungan
Badan Meteorologi India telah memperkirakan hujan lebat akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dan mengimbau masyarakat untuk menghindari perjalanan ke daerah rawan longsor.
Sekolah-sekolah juga telah ditutup di beberapa wilayah.
Di sisi lain, tumpukan lumpur juga menyumbat sebagian aliran Sungai Bhagirathi, yang merupakan hulu dari Sungai Gangga.
Sumbatan ini menciptakan danau buatan yang menenggelamkan area yang luas, termasuk sebuah helipad pemerintah.
Para pejabat khawatir jika air ini tidak segera surut, akan timbul ancaman serius bagi kota dan desa di bagian hilir.
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 16 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu