BNPB Kerahkan 77 Pos Pantau dan Tim Gabungan untuk Cegah Karhutla di Kalteng

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 08 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan). (Foto/KemenPANRB)
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan). (Foto/KemenPANRB)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah sigap untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah.

Sebanyak 77 pos pantau karhutla di provinsi tersebut kini telah diaktifkan, sebagai bagian dari upaya pengawasan dan komando yang lebih kuat di lapangan. Pos-pos ini akan menjadi pusat operasi bagi tim satuan tugas (satgas) darat yang siap siaga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa pos-pos tersebut tersebar di area-area rawan karhutla dan akan dimanfaatkan secara aktif oleh tim satgas darat yang terdiri dari gabungan berbagai unsur.

"Kami terus memantau eskalasi karhutla. Jika situasi meningkat, kami akan bentuk satuan tugas khusus seperti di Kalimantan Barat, dan juga di Riau yang setiap kabupaten dan kotanya diperkuat oleh 100 tentara dan 100 polisi," ujar Abdul yang dikutip dari Antaranews pada Jumat (8/8/2025).

Tim satgas darat ini diisi oleh 50 personel TNI/Polri, relawan masyarakat peduli api, Manggala Agni dari Kementerian Kehutanan, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Sinergi ini merupakan arahan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala BNPB. Seluruh pihak diminta untuk berkoordinasi dalam mempercepat pemadaman darat begitu ada titik api terdeteksi.

Meskipun instrumen pemadaman dari udara juga disiagakan, seperti dua helikopter pengebom air (water bombing) dan satu pesawat modifikasi cuaca, efektivitas tim darat tetap menjadi prioritas.

"Pemadaman dari udara sangat penting untuk menjangkau area yang tidak dapat diakses oleh tim darat, tetapi efektivitas satgas darat tetap diutamakan karena lebih langsung dan tepat sasaran," tambah Abdul.

Kesiapsiagaan ini sangat krusial mengingat Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari enam provinsi prioritas penanganan karhutla di Indonesia, bersama Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, sejak Januari hingga Juni 2025, sekitar 8.594 hektare lahan telah terbakar di seluruh provinsi tersebut. Mirisnya, sekitar 80 persen lebih dari total lahan yang terbakar berada di kawasan gambut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: