Pemerintah Klaim Program Makan Bergizi Gratis Wujudkan Kemerdekaan Gizi Anak Bangsa

BeritaNasional.com - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan program prioritas pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), merupakan wujud nyata kemerdekaan Indonesia di bidang gizi.
Program ini disebut sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Indonesia, bukan sekadar bantuan makanan.
“Lewat sepiring makan bergizi, negara hadir di ruang kelas, di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, dan di hati masyarakat,” kata Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno yang dikutip dari Antaranews pada Minggu (9/8/2025).
Ryno, sapaan akrabnya, menyebut program MBG telah menjangkau jutaan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di seluruh Indonesia.
Dampaknya tidak hanya meningkatkan konsentrasi dan prestasi, tetapi juga mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Program ini diharapkan menjadi fondasi untuk melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Dampak Positif di Berbagai Daerah
Pengakuan atas manfaat program ini datang dari berbagai pihak. Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, mengatakan program MBG mulai menunjukkan dampak positif.
"Hasil pemantauan selama 15 minggu pelaksanaan program di Kota Bogor menunjukkan adanya peningkatan rata-rata IMT (Indeks Massa Tubuh) menurut umur. Ini juga terjadi di Aceh, di mana status gizi siswa sekolah dasar penerima Program MBG menunjukkan perbaikan ke arah status gizi yang lebih baik,” jelas Ikeu.
Program MBG juga diklaim berhasil meningkatkan konsentrasi siswa di kelas, sejalan dengan studi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Data dari Bogor dan Papua menunjukkan peningkatan fokus belajar, terutama bagi siswa yang sebelumnya tidak sarapan. Sebuah studi di SMK Negeri 6 Medan bahkan membuktikan MBG secara signifikan meningkatkan motivasi kehadiran dan konsentrasi belajar siswa.
Menggerakkan Ekonomi dan Memberdayakan Masyarakat
Selain dampak pada kesehatan dan pendidikan, program MBG juga disebut menggerakkan roda ekonomi lokal. Program ini menciptakan lapangan kerja baru melalui dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta memberdayakan UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penyedia bahan baku.
Salah satu penerima manfaat adalah Suratina (63), seorang pekerja di SPPG Seyegan 01, Sleman. Ia mengaku senang mendapatkan pekerjaan ini, yang tidak hanya memberinya penghasilan, tetapi juga teman-teman baru.
“Saya suka teringat cucu saya di rumah. Teringat saat menyediakan bekal untuk saya dulu,” ujarnya.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu