10 November Jadi Momen Mengenang Jasa Pahlawan: Simak Latar Belakang dan Sejarahnya

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 10 November 2025 | 06:00 WIB
Ilustrasi Hari Pahlawan. (Foto/Freepik)
Ilustrasi Hari Pahlawan. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para pejuang yang telah rela mengorbankan segalanya demi kemerdekaan. Di balik kemegahan upacara, tabur bunga, dan berbagai kegiatan simbolik, tersimpan makna mendalam tentang perjuangan, persatuan, dan semangat cinta tanah air yang tak lekang oleh waktu.

Sejarah Hari Pahlawan: Dari Pertempuran Surabaya ke Peringatan Nasional

Peringatan Hari Pahlawan bermula dari pertempuran heroik di Surabaya pada 10 November 1945, hanya beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kala itu, situasi Tanah Air belum benar-benar stabil. Pasukan Sekutu yang datang ke Indonesia untuk melucuti senjata Jepang justru disertai oleh tentara Belanda (NICA) yang berniat menjajah kembali negeri ini.

Kemarahan rakyat Surabaya pun memuncak setelah tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin pasukan Inggris di Surabaya, pada 30 Oktober 1945. Peristiwa ini memicu serangan besar-besaran dari pasukan Inggris pada 10 November 1945. Pertempuran berlangsung sengit selama lebih dari tiga minggu.

Rakyat Surabaya, bersenjatakan bambu runcing dan semangat membara, melawan kekuatan militer Inggris yang jauh lebih modern.

Ribuan pejuang gugur, namun semangat juang mereka menggelora di seluruh penjuru negeri. Dari sinilah muncul semangat “Merdeka atau Mati!” yang menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan.

Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.

Latar Belakang dan Tujuan Peringatan Hari Pahlawan

Latar belakang peringatan Hari Pahlawan lahir dari keinginan bangsa Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih. Peringatan ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat agar generasi penerus tidak melupakan akar sejarah perjuangan bangsa.

Selain itu, Hari Pahlawan juga menjadi sarana menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, terutama di kalangan generasi muda yang hidup di era digital.

Melalui peringatan ini, pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menyegarkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan, yang dulu menjadi kekuatan utama para pejuang kemerdekaan.

Di berbagai daerah, peringatan Hari Pahlawan dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari upacara bendera di instansi pemerintahan dan sekolah, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, hingga kegiatan sosial dan lomba bertema kepahlawanan. Semua dilakukan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan menghormati jasa para pendahulu.

Mengapa Hari Pahlawan Masih Penting di Era Modern?

Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, semangat kepahlawanan kerap tergerus oleh gaya hidup instan dan individualistik. Padahal, nilai-nilai perjuangan para pahlawan masih sangat relevan dengan kondisi masa kini.

Menjadi pahlawan di era modern bukan lagi soal mengangkat senjata, tetapi berjuang dengan cara yang sesuai dengan zamannya. Misalnya, melalui inovasi di bidang pendidikan, teknologi, lingkungan, dan sosial.

Seorang guru yang berdedikasi, tenaga medis yang bekerja tanpa kenal lelah, atau pemuda yang berani berinovasi untuk negeri semuanya adalah pahlawan masa kini.

Peringatan Hari Pahlawan mengingatkan masyarakat bahwa nasionalisme tidak boleh pudar, meski tantangan zaman terus berubah. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam bentuk yang baru.

Nilai-Nilai Kepahlawanan yang Perlu Ditanamkan

Hari Pahlawan juga menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pejuang. Beberapa di antaranya meliputi:

* Keberanian dan keteguhan hati, menghadapi kesulitan demi kebenaran dan keadilan.

* Cinta tanah air, dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

* Disiplin dan tanggung jawab, dalam menjalankan setiap amanah kehidupan.

* Gotong royong dan solidaritas, yang menjadi kekuatan utama dalam membangun bangsa.

* Kejujuran dan integritas, sebagai pondasi moral bagi generasi penerus.

Menanamkan nilai-nilai ini tidak hanya tugas sekolah atau pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Dengan begitu, semangat kepahlawanan dapat terus hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Makna dan Refleksi Hari Pahlawan bagi Generasi Muda

Generasi muda memegang peran besar dalam menentukan arah masa depan bangsa. Oleh karena itu, Hari Pahlawan harus dimaknai sebagai momen untuk berintrospeksi dan beraksi.

Bagaimana cara mereka melanjutkan perjuangan para pahlawan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan disrupsi teknologi?

Dengan memaknai Hari Pahlawan secara mendalam, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kepahlawanan ke ranah modern menciptakan karya, memperjuangkan kebenaran, dan menebarkan kebaikan.

Peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar acara tahunan, melainkan simbol penghormatan dan pengingat abadi akan jasa para pejuang bangsa. Dari Surabaya tahun 1945 hingga Indonesia modern hari ini, semangat mereka tetap hidup di setiap langkah anak bangsa.

Menghargai jasa para pahlawan berarti melanjutkan perjuangan mereka bukan dengan senjata, melainkan dengan pengetahuan, kerja keras, integritas, dan semangat untuk memajukan Indonesia.

(Rep/Novia Amelia)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: