Rekening Ustadz Das’ad Latif Tak Lagi Diblokir, PPATK: Semua Sudah Dikembalikan ke Bank

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (BeritaNasional/Elvis).
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memastikan telah membuka kembali rekening pendakwah kondang Ustadz Das'ad Latif. Hal ini menjadi sorotan, usai Das'ad mengungkap keluhannya ke media sosial.

Demikian disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, bahwa pihaknya telah membuka semua rekening dormant (tidak aktif) yang diblokir seiring selesainya proses analisis.

"Sudah tidak ada (rekening diblokir), semua sudah ada di bank masing-masing," kata Ivan saat dikonfirmasi, Sabtu (9/8/2025).

Bahkan, akibat dari ramainya sorotan setelah rekening diblokir. Ivan mengaku telah menemui langsung Das'ad untuk menjelaskan tujuan dari analisa yang digunakan PPATK.

"Saya sudah bertemu langsung dengan Beliau," ujarnya.

Sebelumnya, pendakwah kondang Ustadz Das'ad Latif mengaku kaget saat rekeningnya diblokir PPATK karena tidak aktif dalam waktu tiga bulan. Padahal, uang itu dimaksudkan untuk membangun masjid.

Dalam video yang diunggah, Ustaz Das'ad menceritakan rekeningnya yang tiba-tiba diblokir oleh PPATK. Awalnya dia datang ke bank pemerintah untuk menarik uang keperluan pembangunan masjid miliknya.

"Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk pembangunan masjid. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tabung di bank pemerintah. Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” ujar Das'ad dikutip lewat akun Instagram @dasadlatif1212.

Das'ad sempat bingung alasan dari pemblokiran rekeningnya. Dia pun berharap pemerintah bisa mencari solusi lain agar niat baik, tidak malah menyusahkan masyarakat.

"Tapi kenapa diblokir? Namanya menabung disimpan duit, kalau tidak disimpan diambil terus bolak-balik, lebih baik disimpan di dompet,” ujarnya.

“Saya menabung untuk aman dan membantu negara, tapi ternyata saya diblokir. Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada diri saya, tidak pada masyarakat yang jauh lebih kecil dari saya," tambah dia.

 sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: