Danantara Beli Gula Petani, Rp1,5 Triliun Digelontorkan

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 10 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto hadiri acara DanantaraIndonesia (BeritaNasional/dok Gerindra)
Presiden Prabowo Subianto hadiri acara DanantaraIndonesia (BeritaNasional/dok Gerindra)

BeritaNasional.com -  Anggaran senilai Rp1,5 triliun akan digelontorkan Badan Pengelola investasi Datlya Anagata Nusantara (Danantara) untuk membeli gula pasir petani.  Gula yang dihasilkan petani dan berada di gudang pabrik gula disebut belum terjual. 

Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Indonesia (APTRI) Cabang Kecamatan Assembagoes Situbondo Jawa Timur Herman Fauzi mengatakan informasi tersebut diperoleh, setelah APTRI berkoordinasi dengan Kemenko Bidang Pangan dan Kemenko Bidang Perekonomian.

"Pekan lalu Pengurus APTRI Pusat berkoordinasi dengan kementerian terkait, dan disampaikan solusinya Danantara akan mengucurkan dana melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk membeli sementara gula petani," katanya dikutip dari Antara, Minggu (10/8/2025).

Fauzi menyebut sejak sebulan terakhir ribuan ton gula pasir belum laku terjual dan menumpuk di gudang pabrik gula.

Menurutnya, harga gula pasir PG Assembagoes ditawar pedagang di bawah harga acuan penjualan atau HAP Rp14.500 per kilogram.

"Sudah empat minggu ini tawaran pedagang Rp14.350 per kilogram ada juga yang menawar Rp14.200 per kilogram, minimal harga gula Rp14.500," terangnya. 

Ia menduga tawaran harga gula petani saat ini rendah atau di bawah harga acuan penjualan, karena beredarnya gula rafinasi di pasaran.

Padahal gula rafinasi diperuntukkan bagi pengolahan bahan industri makanan dan minuman, bukan untuk konsumsi harian.

"Gula rafinasi itu warnanya sangat putih dan tidak semanis gula pasir pada umumnya, dan harganya lebih murah," kata Fauzi.

Manajemen Pabrik Gula (PG) Assembagoes, Kabupaten Situbondo, mencatat sekitar 5.000 ton gula pasir petani di wilayah itu belum terjual ke pedagang sejak sebulan terakhir.

General Manajer PG Assembagoes Situbondo Mulyono menjelaskan bahwa selama lebih empat periode (per minggu) atau sekitar satu bulan ini gula pasir sebanyak 5.000 ton itu tersimpan di gudang pabrik gula.

"Karena gula pasir belum terjual ke pedagang, selama lebih dari empat periode ini kami belum melakukan pembayaran kepada petani yang tebunya digiling di PG Assembagoes," tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: