Sekolah Rakyat Padukan Pendidikan Akademik dan Pembinaan Karakter

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:00 WIB
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Pemerintah menerapkan kurikulum Sekolah Rakyat dengan memadukan pendidikan formal dengan pelatihan keterampilan. 

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut kurikulum tersebut perpaduan pendidikan formal, pembinaan karakter dan pelatihan keterampilan sesuai minat dan bakat siswa. Hal ini untuk memastikan pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.

"Anak-anak yang punya potensi melanjutkan ke perguruan tinggi akan kita bina dan arahkan. Sementara yang ingin memperkuat keterampilan, kita fasilitasi juga," ujarnya. 

Pendekatan tersebut menurutnya sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, agar pendidikan Sekolah Rakyat tidak hanya menekankan aspek akademik, tapi juga membekali siswa dengan kecakapan hidup yang dapat diterapkan di dunia kerja maupun wirausaha.

Lebih lanjut ia menerangkan kurikulum di Sekolah Rakyat disusun melalui dua jalur utama, yakni jalur pendidikan formal yang setara dengan sekolah umum, dan jalur pendidikan karakter yang menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemandirian.

Selain itu tersedia pula kelas keterampilan yang meliputi berbagai bidang sesuai minat siswa, seperti kerajinan, pertanian, teknologi, maupun layanan jasa.

“Prinsipnya mengikuti pilihan siswa. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin langsung kerja. Semua kita siapkan jalurnya," ucapnya. 

Ia menuturkan sistem pembelajaran di Sekolah Rakyat menggunakan konsep multi-entry dan multi-exit, sehingga siswa dapat masuk atau keluar program sesuai kesiapan serta kondisi masing-masing.

Program ini bisa menjadi wadah bagi anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan.

Ia mencontohkan ada siswa di tingkat SMP atau SMA yang belum lancar membaca, namun setelah dibimbing guru, dalam waktu satu bulan sudah menunjukkan kemajuan signifikan.

Ia menambahkan, Kemensos menargetkan jumlah siswa Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dapat menembus lebih dari 15 ribu orang hingga akhir 2025. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: