Penyaluran Bansos Diperketat, Mensos: Data Penerima Terus Dievaluasi

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 15 Agustus 2025 | 13:51 WIB
Warga antusias untuk menerima bansos dari pemerintah di bulan Februari 2025. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Warga antusias untuk menerima bansos dari pemerintah di bulan Februari 2025. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan pentingnya konsolidasi data dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) agar lebih tepat sasaran.

Ia mengatakan bahwa pemutakhiran data menjadi kunci utama dalam memastikan bansos hanya diterima oleh mereka yang benar-benar memenuhi syarat.

"Ya, itu jadi kita kembali lagi bahwa salah satu yang perlu kita konsolidasi adalah soal data. Data menentukan sasaran. Jangan sampai kita menyalurkan bansos kepada mereka yang tidak memenuhi syarat," ujar Gus Ipul disela Sidang Tahunan MPR dan Sidang Gabungan DPR-DPD, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Menurutnya, proses konsolidasi terus dilakukan secara berkala. Setiap triwulan, data penerima bansos dievaluasi. Mereka yang tidak lagi memenuhi kriteria akan dicoret dari daftar, sementara warga yang berhak akan dimasukkan melalui sistem data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang terus diperbarui.

"Nah ini sedang kita konsolidasikan. Setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret. Dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak lewat DTKS," lanjutnya.

Pemutakhiran data DTKS dilakukan secara rutin, bahkan setiap hari. Hasil terbaru dari proses ini kemudian dijadikan dasar dalam distribusi bansos.

"DTKS-nya terus dimutakhirkan. Setiap hari, setiap bulan. Setiap tiga bulan sekali hasil pemutakhiran itu dijadikan pedoman untuk menyalurkan bansos," jelas Gus Ipul.

Ia menambahkan bahwa bagi warga yang tidak lagi memenuhi syarat, bansos tidak akan disalurkan. Sementara itu, bagi penerima baru, pemerintah akan membukakan rekening kolektif agar proses distribusi berjalan efisien.

Selain itu, Gus Ipul menyebutkan bahwa pada triwulan kedua, lebih dari dua juta penerima bansos telah dicoret dari daftar karena tidak lagi memenuhi syarat. Saat ini, pihaknya masih menghitung jumlah yang akan dicoret untuk triwulan ketiga.

"Pada triwulan kedua ada 2 juta lebih yang kita coret. Nah, untuk triwulan ketiga sedang kita hitung. Nanti kami sampaikan informasinya, ya," tutup Gus Ipul.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: