Kasus 2 Siswi SDIT Tewas Tenggelam, Polisi Periksa Kepala Sekolah

BeritaNasional.com - Polisi telah memeriksa kepala sekolah dari SDIT IBNUL-JAZARI inisial U seiring dengan kasus tewasnya dua siswi yang meninggal dunia diduga tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler di kolam renang sekolah daerah Babelan, Bekasi, Jawa Barat. 

“Sudah diperiksa kepala sekolahnya,” kata Kapolsek Babelan, Kompol Wito saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).

Pemeriksaan terhadap U bersamaan dengan total saksi yang telah diperiksa dalam kasus ini sebanyak delapan orang. Termasuk barang bukti yang sudah dikumpul petugas sebagai bekal dilakukan gelar perkara.

Di mana, hasil gelar perkara telah menyatakan kasus tewasnya KBW dan FAP yang merupakan siswi murid kelas satu SDIT IBNUL-JAZARI yang diduga tenggelam ada unsur pidana dugaan kelalaian.

“Dilakukan gelar perkara di Polres. Kemudian, cocok nih sama penyelidikan di polsek. Kemudian, ditingkatkan jadi penyidikan dari penyelidikan,” kata Wito.

“Kita kan mengarah ke tersangka tapi kan masih perlu pembuktian ahli-ahli juga. Pasalnya 359 KUHP kelalaian (total saksi) delapan,” sambung dia.

Perlu diketahui untuk saat ini kolam renang yang merupakan milik dari sekolah telah digaris polisi (police line) untuk mengamankan lokasi selama penyelidikan berlangsung.

Adapun Polisi turut mengusut kasus tewasnya dua siswa yang meninggal sesaat mengikuti ekstrakurikuler renang di sekolahnya di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Senin (11/8/2025).

Kegiatan ekstrakurikuler renang ini adalah yang pertama kali untuk murid kelas satu. Entah apa yang terjadi, sekira pukul 14.30 WIB ibu dari korban KBW ditelpon saksi inisial UA pendamping renang dan inisial U selaku kepala sekolah.

Kedua saksi tersebut meminta supaya orang tua korban KBW dan FAP datang ke Rumah Sakit Viola Pondok Ungu Permai. Sesampainya di rumah sakit, dilaporkan kalau kedua siswa telah meninggal dunia.