Misi Kemanusiaan Gaza: Greta Thunberg dan Tokoh Dunia Ikut Berlayar dari Barcelona

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 03 September 2025 | 01:44 WIB
Greta Thunberg ditangkap Israel (Foto/Instagram Freedom Flotilla)
Greta Thunberg ditangkap Israel (Foto/Instagram Freedom Flotilla)

BeritaNasional.com -  Setelah sempat tertunda akibat cuaca buruk, rombongan kapal yang membawa aktivis dan bantuan kemanusiaan akhirnya kembali bertolak dari pelabuhan Barcelona pada Senin malam, menurut keterangan penyelenggara.

Dalam pernyataan yang dibagikan lewat Instagram, Global Sumud Flotilla menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang membaik memungkinkan kelompok kapal pertama untuk kembali berlayar. “Kapal-kapal ini tidak hanya mengangkut kru mereka, tetapi juga semangat dari semua yang mendukung di dermaga, dan semua yang bersuara di seluruh dunia,” tulis mereka.

Misi ini disebut akan terus berkembang dalam beberapa hari ke depan, dengan kapal-kapal tambahan yang akan bergabung dari berbagai negara di kawasan Mediterania.

“Pesan dari Barcelona jelas: dunia sudah muak, dan Palestina tidak sendiri,” lanjut pernyataan tersebut.

Sekitar 200 orang yang terdiri dari aktivis, seniman, dan tokoh politik dari 44 negara turut ambil bagian dalam pelayaran ini. Mereka sebelumnya dilepas dengan aksi solidaritas besar di Barcelona pada hari Minggu. Namun, pelayaran sempat dihentikan karena cuaca tak bersahabat.

Beberapa nama publik ikut serta dalam misi ini, seperti aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, aktor Irlandia Liam Cunningham, aktor Spanyol Eduardo Fernandez, dan mantan Wali Kota Barcelona, Ada Colau.

“Setiap kapal yang berlayar ke Gaza adalah suara untuk martabat manusia,” kata Eduardo Fernandez saat pelepasan rombongan.

“Misi ini bukan ancaman, melainkan tindakan kemanusiaan melawan kebiadaban. Diam berarti ikut bersalah. Dan diam bisa membunuh sama seperti bom,” tulisnya lebih lanjut.

Kapal-kapal lain yang membawa peserta tambahan dari Italia dan Tunisia dijadwalkan menyusul dalam beberapa hari ke depan. Total peserta dari seluruh armada diperkirakan akan melebihi 500 orang, dengan lebih dari 60 kapal terlibat. Mereka menargetkan bisa mencapai perairan Gaza pada pertengahan September.

Greta Thunberg menyuarakan kritik tajam terhadap blokade Gaza yang diberlakukan Israel. Ia menyatakan bahwa situasi di sana sudah tak bisa ditoleransi.

“Semakin banyak orang mulai sadar betapa masifnya pembantaian yang terjadi,” ujarnya. “Yang patut dipertanyakan bukan soal keberangkatan kapal ini, tapi bagaimana dunia bisa tetap diam, dan bagaimana para pemimpin bisa tega mengkhianati rakyat Palestina.”

Ini bukan kali pertama Thunberg terlibat dalam misi kemanusiaan untuk Gaza. Awal tahun ini, ia ikut dalam pelayaran serupa yang akhirnya dicegat oleh Israel dan seluruh awaknya dideportasi.

Blokade penuh yang diberlakukan Israel sejak awal Maret telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar di Gaza, rumah bagi 2,4 juta penduduk. Kekurangan pangan, wabah penyakit, dan keruntuhan layanan dasar membuat kondisi semakin memburuk.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 63.500 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan militer Israel di wilayah tersebut. Situasi ini telah menarik perhatian dunia internasional, termasuk Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang pada November lalu mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: