Presiden Prabowo Pimpin Ratas Stabilitas dan Stimulus Ekonomi

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 04 September 2025 | 21:17 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartaro ditemui di istana. (Foto/Setkap))
Menko Perekonomian Airlangga Hartaro ditemui di istana. (Foto/Setkap))

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Rapat tersebut membahas perkembangan perekonomian nasional serta langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas dan memperkuat program perlindungan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat mengatakan kondisi makroekonomi Indonesia saat ini masih terjaga baik.

Nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS, sementara pasar saham menunjukkan pemulihan usai sempat terkoreksi.

“Secara mikro, selama pasca kejadian, stok market juga turunnya relatif tipis, kemudian sudah rebound kembali,” jelasnya. 

Menurut Airlangga, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat stimulus ekonomi pada semester II tahun ini. 

Sejumlah program yang telah berjalan akan terus diperluas, antara lain subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp10 juta, program padat karya, pembebasan PPh untuk sektor tertentu, serta dukungan perumahan.

“Kemudian ada program-program yang terkait dengan perumahan melalui kredit usaha rakyat. Nah ini kami akan dorong juga. Kemudian juga ada program renovasi rumah itu juga akan terus didorong"

Selain itu, pemerintah menyiapkan langkah pencegahan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Deregulasi di beberapa sektor industri, terutama di wilayah Jawa, diproyeksikan dapat membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.

“Ya kan itu kan kita sudah ada yang kontrak itu diberikan fasilitas untuk ketenagakerjaan khusus untuk yang 1 tahun,” ucapnya. 

Terkait inflasi, Airlangga menegaskan kondisinya relatif terkendali. 

“Inflasi kan relatif terjaga. Bahkan di bulan ini kan terjadi deflasi bulan kemarin. Jadi pertumbuhannya kan inflasinya 2,31 (persen),” tandasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: