Kerusakan Sawah di Luwu Timur Tak Ganggu Target Swasembada

BeritaNasional.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, kerusakan puluhan hektare sawah akibat tumpahan minyak PT Vale Indonesia (PTVI) di Luwu Timur, Sulsel tidak mengganggu target percepatan swasembada pangan.
Amran mengatakan, sawah yang bisa dimaksimalkan saat ini mencapai 7,3 juta hektare dan pemerintah juga terus fokus mencetak sawah hingga 225 hektare pada tahun ini dan tahun depan ditargetkan 300 hingga 500 ribu hektare sawah baru.
"Mudah-mudahan dengan doa rakyat dan petani, kita bisa segera umumkan bahwa Indonesia telah swasembada pangan. Instruksi Presiden juga ingin agar swasembada bisa dilaksanakan sesingkat-singkatnya" ujarnya.
Ia menjelaskan, hal ini merupakan transformasi besar dalam membangun pertanian yang sehat dan berkeadilan.
Amran juga menegaskan, komitmen pemerintah untuk menghadirkan ekonomi yang berkeadilan, termasuk melakukan penindakan tegas terhadap mafia pangan.
“Satu kata, tindak tegas. Kita tidak boleh kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani,” tegasnya.
Ia mengatakan, upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras mulai menunjukkan hasil. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut potensi produksi beras Januari-Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton.
Estimasi produksi beras Indonesia ini sejalan dengan proyeksi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia musim tanam 2024/2025 akan mencapai 34,6 juta ton, tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam.
Bahkan FAO juga memprediksi produksi beras Indonesia tembus 35,6 juta ton pada tahun 2025, menempatkan Indonesia sebagai produsen beras dengan kenaikan produksi beras tertinggi ke-2 setelah Brasil pada 2025 ini.
Sumber: Antara
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu