Pemerintah Buka Peluang Pinjaman Tanpa Bunga bagi Pusat Migran

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar membuka peluang memberikan pinjaman tanpa bunga. Pinjaman nirbunga ini ditujukan kepada pusat migran yang mampu menyiapkan pekerja terampil sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di luar negeri.
“Presiden berkomitmen kepada kita semua dengan pembiayaan skill untuk pelatihan para calon pekerja migran ini disediakan dua pola, yakni pola pinjaman dan pola beasiswa. Pola pinjaman itu berapa pun akan kita sediakan. Pinjaman ini misalnya menjadi tanpa bunga pun kita siap,” ujarnya di Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar saat menjadi pembicara dalam Roundtable Decision dengan tema "Penguatan Pekerja Migran Indonesia".
Dia menuturkan kini sudah saatnya untuk memperbesar komposisi pekerja migran yang diisi dengan pekerja terampil, alih-alih pekerja migran yang bekerja di sektor informal atau sebagai asisten rumah tangga.
Namun, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum sepenuhnya mampu memenuhi cita-cita pemerintah tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong terbentuknya pusat migran yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang mampu mencetak pekerja terampil dengan lebih cepat dan efektif untuk menyeimbangkan pasokan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja global.
Menko Muhaimin juga menekankan bahwa dengan alasan itu Presiden Prabowo Subianto mereformasi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang sebelumnya berbentuk badan.
“Kementerian baru ini akan memberikan solusi pembiayaan sekaligus solusi ekosistem dari recruitment sampai penempatan dan pulang kembali pasca pekerja migran purna,” ucapnya.
Selain menyiapkan pekerja terampil, Cak Imin juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara kurikulum pendidikan vokasi di level tinggi maupun level menengah dan LPK dengan kebutuhan pasar.
“Ini juga pekerjaan yang harus segera diselesaikan, sinkronisasi dan koordinasi antara pelaksanaan pendidikan vokasi. Setelah ketemu pasarnya ini, yang kita sedang lakukan adalah agar vokasi-vokasi yang dijalankan oleh lembaga-lembaga pendidikan kita baik formal atau informal ini benar-benar match dan sesuai dengan kebutuhan produk,” ungkapnya. (Antara)
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 18 jam yang lalu