Benjamin Netanyahu Kecam Pengakuan Negara Palestina oleh Inggris, Kanada, dan Australia

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan kecaman keras terhadap keputusan Inggris, Kanada, dan Australia yang secara resmi mengakui Negara Palestina. Menurut dia, langkah tersebut merupakan imbalan besar bagi terorisme.

"Saya punya pesan yang jelas kepada para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan 7 Oktober. Kalian memberi imbalan besar kepada terorisme," kata Netanyahu yang dikutip dari Xinhua News pada Senin (22/9/2025).

Dia juga menegaskan posisinya yang menolak pembentukan Negara Palestina di wilayah tersebut.

"Itu tidak akan terjadi, tidak akan ada negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan," tambahnya.

Netanyahu berjanji akan memberikan tanggapan lebih lanjut setelah ia kembali dari kunjungannya ke Amerika Serikat. "Tunggu saja," ujarnya.

Palestina Sambut Baik Pengakuan Tersebut

Berbeda dengan respons Israel, keputusan ketiga negara tersebut disambut gembira oleh Palestina. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyebut pengakuan ini sebagai langkah penting dan perlu untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

"Ini merupakan langkah penting dan perlu untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan legitimasi internasional," kata Abbas dalam sebuah pernyataan dari kantornya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam sebuah video pernyataan telah mengumumkan bahwa Inggris "secara resmi mengakui Negara Palestina." Ia menyerukan agar ada peralihan kembali ke solusi dua negara.

Senada dengan Inggris, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong menyatakan dalam siaran pers bersama, "Australia mengakui aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri."

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney juga mengeluarkan pernyataan serupa, menegaskan pengakuan Kanada terhadap Negara Palestina.