Danpuspom TNI Akui Sudah Ingatkan Prajurit Hindari Konflik dengan Masyarakat

BeritaNasional.com - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengakui pihaknya telah sering memerintah jajaranya agar mengingatkan para prajurit menghindari terjadinya selisih paham dengan masyarakat.
Hal itu disampaikan Yusri, menanggapi aksi pemukulan dilakukan prajurit Letda F terhadap pengemudi ojek online (ojol) Teguh Sukma yang terjadi di jalan daerah Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar)
“Kita juga sudah mengingatkan. Sering para Dansat mengingatkan pada anggotanya untuk menghindari, jangan sampai terjadi selisih paham dengan masyarakat. Itu yang sudah kita laksanakan selama ini,” kata Yusri kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
Namun begitu, Yusri menjelaskan bahwa permasalahan itu terjadi akibat prajurit dengan ojol mengalami selisih paham berujung pemukulan. Walau kedua belah pihak telah berdamai, namun proses pemeriksaan tetap berjalan.
“Jadi memang kemarin sempat terjadi insiden antara salah satu oknum prajurit berinisial AF di Pontianak. Jadi perlu saya sampaikan bahwa Kedua belah pihak sudah berdamai. Jadi pelaku dalam ini, mungkin ini kan terjadinya di jalan Di jalan mungkin karena emosi atau apa sehingga terjadi pemukulan,” tuturnya.
“Sebenarnya itu tidak boleh. Tapi kedua belah pihak sudah berdamai. Tetapi proses penyidikan berjalan, berlanjut,” sambung dia.
Sebelumnya, Mabes TNI turut menghaturkan permohonan maaf terhadap pengemudi ojek online (ojol) Teguh Sukma yang menjadi korban pemukulan oleh prajurit Letda F di jalan daerah Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Pastinya kami sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa ini, serta menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan oknum prajurit TNI ini,” kata Kapuspen Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah saat dikonfirmasi, Senin (22/9/2025).
Freddy menyampaikan bahwa proses hukum terhadap Letda F masih terus ditangani Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura. Meskipun, sebelumnya sempat dilakukan mediasi antara kedua belah pihak.
“Perlu kami sampaikan juga bahwa telah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak dan yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun demikian proses hukum tetap berjalan,” ujarnya
Sebab, lanjut Freddy, sesuai arahan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang secara tegas tidak mentolerir pelanggaran dilakukan prajurit dengan penegakan hukum secara tegas, adil, dan transparan.
“Panglima TNI menegaskan, setiap prajurit yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak tegas tanpa ada toleransi. TNI berkomitmen menjunjung tinggi hukum serta memastikan penanganan perkara berlangsung tegas, adil, dan transparan,” tuturnya.
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 19 jam yang lalu
PERISTIWA | 11 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
EKBIS | 7 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu