Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 23 September 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 23 September 2025 | 21:45 WIB
Banjir yang melanda Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. (BeritaNasional/BNPB)
Banjir yang melanda Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) merangkum laporan kejadian bencana pada periode 21–23 September 2025, pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan, berbagai peristiwa terjadi di beberapa provinsi, mulai dari angin kencang, kebakaran lahan, hingga banjir.

1. Kejadian bencana pertama di wilayah Kabupaten Madiun Jawa Timur, Minggu, (21/9/2025). Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Hujan disertai angin kencang ini menyebabkan beberapa kerusakan pada fasilitas dan rumah warga di wilayah Kecamatan Dagangan.

Dampak angin kencang meluas ke enam desa, yaitu Desa Ngranget, Desa Padas, Desa Segulung, Desa Prambon, Desa Banjarsari Kulon, dan Desa Banjarsari Wetan. Sebanyak 78 kepala keluarga terdampak oleh bencana ini. Kerusakan material yang tercatat meliputi 78 unit rumah dan 1 fasilitas daerah. Rinciannya adalah: Desa Ngranget 23 unit rumah, Desa Padas 24 unit rumah, Desa Segulung 12 unit rumah, Desa Banjarsari Kulon 9 unit rumah, Desa Banjarsari Wetan 10 unit rumah, dan Desa Prambon 1 unit Fasdah terdampak.

Upaya penanganan bencana ini, BPBD Kabupaten Madiun bersama Pusdalops PB dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana telah melakukan assessment di daerah terdampak. Tim masih terus bekerja untuk melakukan penanganan dan pemulihan, termasuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan kerusakan segera ditangani.

Selain Madiun, wilayah Kabupaten Boyolali dilanda cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai angin kencang Pada Minggu, (21/9). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18:30 WIB menyebabkan kerusakan di di Kecamatan Ngemplak, Desa Pandeyan.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 89 kepala keluarga terdampak akibat peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, enam jiwa harus mengungsi sementara karena rumah mereka mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Total kerugian materil diperkirakan meliputi 89 unit rumah yang terdampak.

Menanggapi kejadian tersebut, Tim TRC BPBD Kabupaten Boyolali melakukan kaji cepat di lokasi terdampak serta melakukan penanganan terhadap pohon-pohon tumbang yang mengganggu aktivitas masyarakat. BPBD Kabupaten Boyolali terus memantau kondisi lapangan dan siap memberikan bantuan tambahan jika dibutuhkan. 

2. Beralih ke Provinsi Aceh, kebakaran lahan terjadi di Desa Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Senin, (22/9). Kebakaran diduga berasal dari pembakaran sampah tanpa pengawasan. Sekitar satu hektar lahan terdampak, namun tidak menimbulkan korban jiwa. BPBD Aceh Besar mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 14.01 WIB.

Bencana berikutnya banjir yang terjadi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada Senin, (22/9). Banjir dipicu curah hujan tinggi di Desa Sekoci dan pasangnya air laut, sehingga Sungai Sei Besitang meluap. Sekitar 150 kepala keluarga terdampak, dengan 135 unit rumah mengalami kerusakan. Tinggi Muka Air tercatat 80–100 cm dan saat ini mulai berangsur surut. BPBD Kabupaten Langkat bersama instansi terkait terus melakukan pendataan dan monitoring wilayah terdampak.

3. Kejadian banjir juga terjadi di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, akibat curah hujan tinggi pada Senin, (22/9). Banjir ini memengaruhi Desa Tibo dan Desa Kaliburu di Kecamatan Sindue Tombusa Bora, dengan 258 jiwa terdampak dan 66 unit rumah mengalami kerusakan. Kondisi terkini hujan mulai mereda, air mulai surut, dan warga telah memulai pembersihan rumah masing-masing. Tim BPBD terus memantau wilayah terdampak untuk mendukung pemulihan pasca-banjir.

BNPB mengimbau masyarakat di seluruh wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mengikuti arahan petugas, dan segera melaporkan kondisi darurat melalui kanal resmi agar bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan tepat sasaran.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: