Perbaikan Infrastruktur dan Pemeliharaan Jadi Fokus Pemenuhan SPM Tol Cisumdawu

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 25 September 2025 | 17:30 WIB
Perbaikan Infrastruktur dan Pemeliharaan Jadi Fokus Pemenuhan SPM Tol Cisumdawu. (Foto/BPJT)
Perbaikan Infrastruktur dan Pemeliharaan Jadi Fokus Pemenuhan SPM Tol Cisumdawu. (Foto/BPJT)

BeritaNasional.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berkomitmen untuk mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) demi menjaga keselamatan pengguna jalan tol.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian mengatakan sesuai hasil verifikasi di lapangan oleh Direktorat Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga dan BPJT, baru tiga dari delapan subtansi SPM yang terpenuhi.

“Ada beberapa aspek pemenuhan yang masih harus di kejar oleh CKJT,” katanya dikutip, Kamis (25/9/2025).

Wilan menyampaikan Kementerian PU melalui BPJT terus memonitoring upaya-upaya peningkatan kualitas jalan tol yang sedang dilakukan oleh PT CKJT, diantaranya pengecatan marka, pengecatan guardrail, pengecatan jembatan penyeberangan, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala serta rekonstruksi, penanganan ODOL, serta penanganan terhadap pergerakan tanah di KM177 tepatnya di kawasan Dusun Bojongtotor.

“Penanganan lereng Bojongtotor itu nanti pasti akan kita selesaikan, tapi sebelum itu kita usahakan untuk main road-nya harus memenuhi SPM lebih dulu”, lanjut Wilan.

Penanganan pergerakan tanah di KM177 dilakukan melalui metode gabungan yang terdiri dari pemasangan borepile diameter 150 cm dengan kedalaman 50 meter sebanyak 116 titik, pemasangan ground anchor dan pengecoran struktur beton untuk memperkuat lereng, serta pekerjaan regrading untuk mengurangi kemiringan lereng. Total panjang penanganan mencapai sekitar 335 meter.

“Kami menggunakan 3 unit alat borepile yang beroperasi selama 24 jam dengan sistem 2 shift untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan. Dari total 116 titik borepile, sudah selesai sebanyak 84 titik”, jelas Wilan.

Pekerjaan penanganan dilakukan sejak 20 Juni 2025 dan tercatat hingga 11 September 2025, progres pekerjaan penanganan telah mencapai 52,23%. Dengan progres yang berada 15,65% di atas rencana tersebut, pekerjaan penanganan dipastikan on track dan bahkan berpotensi bisa diselesaikan lebih cepat dari target.

sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: