Tim Jupiter Aerobatic TNI AU Bakal Tampilkan Formasi Baru saat HUT Ke-80

BeritaNasional.com - Penampilan dari Tim Jupiter Aerobatic TNI Angkatan Udara (AU) selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu dengan melihat berbagai formasi seperti melihat tengah pesawat menari di angkasa.
Komandan Flight C Skadron Pendidikan 102 Mayor Pnb Agyd Hertantya mengatakan timnya telah menyiapkan formasi baru yang unik dalam manuver saat acara puncak HUT Ke-80 TNI di Monas pada Minggu (5/10/2025) lusa.
“Untuk manuvernya, nanti kita membawakan 9 manuver yang dirangkum dalam 7 manuver,” kata Agyd yang dikutip pada Jumat (3/10/2025).
Berangkat dari homebase di Yogyakarta, Agyd bersama Jupiter Aerobatic Team ini akan membawa delapan pesawat untuk melakukan manuver dengan 6 pesawat menciptakan formasi baru.
“Mungkin ini agak berbeda dengan yang sebelumnya. Misalnya ada manuver heart (hati), nanti kita di belakangnya ada scroll yang biasa dari sebelah kanan maupun kiri. Hearts, Lalu ada yang menembus dari heartnya itu yang manuver scroll 4 pesawat,” jelasnya.
Formasi tersebut merupakan pengembangan dari formasi hati yang sudah ada. Dengan persiapan selama 1,5 bulan ini, Agyd bersama tim berhasil mengkombinasikan dengan teknik yang pastinya lebih memukau.
“Jadi untuk bentuk hati ini sebelumnya sudah ada untuk nanti syncro split dari main body jadi untuk dia membuat sendiri bentuk heart. Lambang cinta kita TNI kepada rakyat Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agyd mengungkap tantangan dalam formasi hati ini selain manuver seluruh pesawat yang harus kompak. Tekanan angin di langit Jakarta pun menjadi hal yang harus selalu dipantau.
Sebab, kecepatan rata-rata angin di Jakarta kerap berubah dengan cepat. Misalnya, rata-rata sekarang dari timur, kemarin lebih dari 20 knots yang membuat manuver sempat bergeser ke arah barat.
“Dan, langit Jakarta ini kadang-kadang memang saat cerah. Namun, anginnya kencang dan bumpy. Jadi memang tantangannya selama bermanuver terutama manuver secara vertikal, itu lumayan beresiko tinggi,” ujarnya.
“Karena kita menginting jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya lumayan dekat dengan bumpinya. Seperti sekarang ini anginnya lumayan kencang, terkadang saat melawan angin dan bumpy ini terjadi perbedaan untuk lumayan tinggi lah resikonya antara pesawat ini bisa terjadi mid air collision,” paparnya.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 20 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu