Skandal Naturalisasi Malaysia: FIFA Temukan Pemalsuan Dokumen Kakek-Nenek Pemain

BeritaNasional.com - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengeluarkan hasil lengkap investigasi pemalsuan dokumen pemain naturalisasi yang dilakukan oleh tim nasional Malaysia. Dugaan tersebut berkaitan dengan manipulasi data silsilah kakek dan nenek pemain yang digunakan untuk memenuhi syarat bermain sebagai warga negara Malaysia.
Dalam laporan investigasi awal yang dirilis setidaknya ada 69 poin terkait Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). FIFA menemukan adanya dokumen yang tidak sesuai fakta dalam pengajuan status kewarganegaraan beberapa pemain.
7 pemain yang tertuduh yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgi dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Dokumen tersebut diduga berisi keterangan palsu mengenai asal-usul kakek dan nenek yang disebut-sebut berasal dari Malaysia, padahal hasil penelusuran menunjukkan sebaliknya.
FIFA sempat menyetujui kelayakan sejumlah pemain tersebut setelah menerima dokumen dari FAM pada Maret hingga Juni 2025. Bahkan, para pemain sudah sempat tampil membela Timnas Malaysia dalam laga kualifikasi Piala Asia AFC 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni 2025 yang berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Malaysia.
Dalam laga itu, dua pemain naturalisasi, yakni Joao Figueiredo dan Rodrigo Holgado, turut mencetak gol.
Namun, sehari setelah pertandingan, FIFA menerima pengaduan resmi yang mempertanyakan keabsahan proses naturalisasi para pemain. Pengadu menyoroti waktu kedatangan para pemain ke Malaysia yang dinilai terlalu singkat dibandingkan dengan jadwal debut internasional mereka.
Sebagai respons, Sekretariat Komite Disiplin FIFA melakukan penyelidikan mendalam sesuai Pasal 30 dan 35 FDC. Dari hasil investigasi, ditemukan adanya ketidaksesuaian antara dokumen yang diserahkan FAM kepada FIFA dengan dokumen resmi yang berhasil diperoleh FIFA dari sumber lain.
Ternyata, terdapat perbedaan tempat lahir antara dokumen yang diberikan FAM dan dokumen asli yang ditemukan FIFA. Kakek-nenek 7 pemain tersebut terbukti tidak terlahir di Malaysia.
Maria Belen Concepcion merupakan nenek Gabriel Arrocha ditulis lahir di Malacca, Malaysia dalam dokumen palsu FAM, di dokumen asli ia lahir di Santa Cruz de la Palma.
Carlos Rogelio Fernandez, kakek Facundo Garces ditulis lahir di Penang, Malaysia versi FAM, di dokumen asli ia lahir di Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina.
Begitu juga Omar Eli Holgado Gardon, kakek Rodrigo Holgado ditulis lahir di George Town, Malaysia versi FAM, di dokumen asli lahr di Caseros, Buenos Aires, Argentina.
Lalu, Concepcion Agueda Alaniz, nenek dari Imanol Machuca ditulis lahir di Penang Malaysia versi FAM, di dokumen asli lahirdi Roldan Argentina.
Untuk Nair de Oliveira, nenek dari Joao Fugueuredo tercantum lahir di Johor, Malaysia versi FAM, di dokumen asli lahir di Abre Campo, Brasil.
Gregoriao Irazabal y Lamiquiz, kakek dari Jon Irazabal tercantum lahir di Kuching, Sarawak, Malaysia versi FAM, di dokumen asli lahir di Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol. Hendrik Jan Hevel, kakek dari Hector Hevel tercantum di Mallaca Straits Settlements (Negeri-negeri Selat), Malaysia versi FAM, di dokumen asli lahir di Den Hag, Belanda.
Keputusan FIFA masih mutlak menghukum FAM dengan denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp 7,3M. Sementara 7 pemain bermasalah didenda masing-masing sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp 41 juta rupiah dan dihukum larangan bermain selama 12 bulan.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu