Komisi I DPR Minta TNI Tak Ragu 'Hantam' Preman Berkedok Ormas

Oleh: Kiswondari
Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:53 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Sabam Rajagukguk (foto/dpr.go.id)
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Sabam Rajagukguk (foto/dpr.go.id)

BeritaNasional.com -  Anggota Komisi I DPR RI Sabam Rajagukguk meminta TNI tak ragu untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) yang bertindak layaknya preman dan meresahkan masyarakat. Apalagi, ormas tersebut merasa berkuasa dan aman lantaran merasa punya kedekatan dengan partai politik.

Politisi Partai Partai Gerindra ini juga menegaskan bahwa jika ada ormas yang demikian, mereka bukan bagian dari Partai Gerindra. Sebab partainya tidak pernah membenarkan perilaku premanisme.

"Di sini mau saya sampaikan, Pak. Hantam saja! Mereka bukan bagian dari Partai Gerindra. Kalau mereka ngaku begitu silakan ditindak. Bahkan kalaupun ada unsur resmi dari partai kami berkelakuan preman, hantam juga," kata Sabam dalam Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/10/2025) kemarin.

Menurut Sabam, masyarakat tidak boleh hidup dalam ketakutan. Maka dari itu TNI sebagai instansi yang terus mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi harus mampu hadir memberikan keamanan dan mengeliminasi berbagai gangguan ketertiban di tengah masyarakat. 

Apalagi, kata dia, aksi premanisme berbalut ormas kerap terjadi di Indonesia. Akibat aksi itu pula, tak jarang masyarakat jadi khawatir dalam melaksanakan aktivitasnya. 

"Masyarakat tidak boleh hidup dalam ketakutan, masyarakat perlu kehidupan yang layak dan TNI adalah yang paling dipercaya oleh masyarakat jadi silakan ditindak," tegasnya. 

Terlebih, Sabam menambahkan, preman berkedok ormas ini juga menjadi perhatian dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang menyebut bahwa aksi ormas ini kerap menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi karena menganggu iklim usaha di Indonesia. 

Dia pun mencontohkan kejadian beberapa waktu lalu, di mana sebuah pabrik mobil kenamaan asal China batal mendirikan pabriknya di Subang. Hal ini membuat negara merugi triliunan Rupiah akibat kejadian tersebut.sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: