Dugaan Penipuan Roti Gluten Free dan Vegan, Komisi IX Desak BPOM Bertindak

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 09 Oktober 2025 | 16:46 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. (Foto/Dok Fraksi PKB)
Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. (Foto/Dok Fraksi PKB)

BeritaNasional.com -  Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menindak tegas dugaan penipuan toko bakery online yang mengeklaim menjual produk gluten free, dairy free, sugar free, dan vegan.

Toko roti tersebut dinilai menyesatkan konsumen dan membahayakan kesehatan masyarakat. Terutama bagi konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.

"Kalaupun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya," ujar Arzeti kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Arzeti meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan. Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap label dan izin edar produk makanan.

"Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal," ujarnya.

Arzeti juga mengapresiasi keberanian masyarakat yang melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.

"Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat," tandasnya.

Sebelumnya, viral curahan hati seorang ibu bernama Felicia Elizabeth, ditipu oleh bakery (toko roti) online bernama Bake n Grind @bakengrind_ / @bakengrin.ads yang mengaku membuat produk gluten free (bebas gluten), diary free (bebas produk susu sapi), sugar free (bebas gula) dan vegan (bebas hewani). 

Faktanya, roti yang dijual merupakan roti biasa produk toko lain yang dikemas ulang (repacking) dan dijual ke konsumen dengan harga yang fantastis. Padahal, Felicia Elizabeth telah berlangganan sejak September 2024 lalu.

Hal ini diketahuinya usai sang buah hati yang berusia 17 bulan mengalami ruam parah dan bengkak di sekujur tubuh dan wajahnya. Awalnya ia tidak curiga dengan roti yang baru dimakan langsung oleh anaknya yang menderita Eczema (eksim) dan alergi sejak usia 3 bulan. Karena sebelumnya roti-roti tersebut dikonsumsi anaknya dalam bentuk ASI dan tidak terjadi apa-apa.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: