Sering Bersihkan Luka Menggunakan Alkohol? Simak Mitos dan Faktanya di sini

BeritaNasional.com - Penggunaan alkohol untuk luka sudah dikenal luas masyarakat. Tapi tahukah bahwa penggunaan alkohol menjadi antiseptik perlu dipertimbangkan keefektivitasannya termasuk keamanannya.
Berikut mitos dan fakta seputar alkohol untuk membersihkan luka.
Mitos: Semakin tinggi kadar alkohol, semakin baik.
Fakta: Kadar alkohol yang terlalu tinggi justru bisa merusak jaringan dan memperlambat penyembuhan.
Mitos: Alkohol adalah satu-satunya cara terbaik untuk membersihkan luka.
Fakta: Ada alternatif lain yang lebih lembut dan efektif untuk membersihkan luka.
Jenis Alkohol dan Kandungan yang Perlu Diketahui
Isopropil Alkohol: Umum digunakan sebagai antiseptik, tetapi bisa menyebabkan iritasi pada luka terbuka.
Etil Alkohol (Etanol): Lebih lembut dibandingkan isopropil alkohol, namun tetap harus diencerkan sebelum digunakan.
Konsentrasi ideal alkohol untuk antiseptik adalah 60–70%. Kadar yang lebih tinggi tidak berarti lebih baik dan justru bisa memperparah iritasi kulit.
Efek Alkohol pada Proses Penyembuhan Luka
Alkohol membunuh bakteri dengan cara mendenaturasi protein.
Namun, efeknya tidak hanya pada bakteri, tapi juga bisa merusak sel sehat di kulit.
Efek positif: Membunuh kuman penyebab infeksi.
Efek negatif: Menyebabkan rasa perih, iritasi, dan memperlambat regenerasi jaringan kulit.
Jika digunakan berlebihan, alkohol bisa memperlambat penyembuhan karena merusak sel-sel baru yang sedang tumbuh.
Cara Menggunakan Alkohol dengan Aman untuk Membersihkan Luka
Jika tetap ingin menggunakan alkohol, berikut langkah aman yang bisa dilakukan:
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Encerkan alkohol hingga 60–70%.
Gunakan kapas atau kain bersih untuk mengaplikasikan.
Hindari menggosok luka terlalu keras.
Bilas dengan air bersih setelahnya.
Keringkan dengan kain steril.
Tutup luka dengan perban bersih.
Alternatif Alkohol untuk Membersihkan Luka
Ada beberapa alternatif yang lebih lembut dan disarankan oleh tenaga medis, seperti:
Air bersih dan sabun: Aman untuk luka ringan.
Larutan saline (garam fisiologis): Lembut dan tidak menimbulkan perih.
Antiseptik non-alkohol: Banyak tersedia di apotek dan lebih ramah bagi kulit.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 11 jam yang lalu
EKBIS | 4 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu