KKB Bakar Bangunan Sekolah di Kiwirok, Aparat Gabungan Siaga

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:10 WIB
Bangunan SMP Negeri di Kiwirok Dibakar KKB. (Foto/doc. Polri)
Bangunan SMP Negeri di Kiwirok Dibakar KKB. (Foto/doc. Polri)

BeritaNasional.com -  Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali terjadi. Kali ini, sebuah bangunan lama milik SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, menjadi sasaran.

Berdasarkan pemantauan Satgas Operasi Damai Cartenz, KKB diketahui membakar bangunan sekolah tersebut sekitar pukul 07.00 WIT. Menyusul kejadian itu, aparat gabungan TNI-Polri langsung bergerak menuju lokasi.

“Pemantauan kami mendapati sekitar tujuh orang bersenjata membakar bangunan sekolah,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/10/2025).

Selama proses mobilisasi, saat petugas gabungan tiba di ujung Bandara Kiwirok sekitar pukul 07.20 WIT, terdengar satu kali letusan senjata api dari arah lokasi pembakaran yang mengarah ke titik kedatangan petugas.

Kontak tembak pun tak terelakkan. Aparat gabungan berhasil memukul mundur KKB yang mengaku bagian dari Kodap XV Ngalum Kupel, hingga akhirnya mereka melarikan diri ke arah Kampung Kotobib.

Setelah situasi dinyatakan aman, aparat TNI-Polri menyambangi warga di lokasi pengungsian Balai Desa Polobakon, untuk memberikan imbauan keamanan dan memastikan kondisi tetap kondusif.

“Penyerangan terhadap sekolah merupakan kejahatan yang tidak berperikemanusiaan. Sekolah adalah tempat anak-anak Papua menimba ilmu dan menatap masa depan mereka,” tegas Faizal.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, memastikan kondisi di lapangan sudah aman dan terkendali. Penjagaan juga terus dilakukan oleh tim gabungan yang masih bersiaga.

“Kami akan terus memperketat pengawasan di wilayah Kiwirok. Aparat tetap siaga melakukan langkah preventif dan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata,” ujar Adarma.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: