Pemerintah Pastikan TPST Bantargebang Masuk Proyek Waste to Energy

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 14 Oktober 2025 | 21:50 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi berbincang dengan wartawan Istana Kepresidenan di ruang Wartawan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).  (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Mensesneg Prasetyo Hadi berbincang dengan wartawan Istana Kepresidenan di ruang Wartawan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pemerintah serius mengatasi masalah sampah di Indonesia dengan meluncurkan program pengelolaan sampah menjadi sumber energi atau dikenal sebagai Waste to Energy.

Sepuluh proyek awal telah disiapkan, salah satunya, menargetkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi setelah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di ruang VVIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Prasetyo mengungkapkan bahwa persiapan pembangunan proyek tersebut sudah matang.

"Waste to Energy ini sudah siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantargebang," katanya.

Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan langsung dari CEO Danantara Rosan Roeslani mengenai perkembangan proyek waste to energy.

Program ini bertujuan menangani persoalan sampah di daerah dengan volume harian di atas 1.000 ton.

Secara keseluruhan, program Waste to Energy ini direncanakan akan dibangun di 34 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah, tahun ini Danantara dapat mencari skema sehingga penanganan terhadap masalah sampah, terutama di 34 kabupaten dan kota bisa ditanggulangi," ujar Prasetyo.

Selain membahas proyek waste to energy, Rosan Roeslani melaporkan perkembangan realisasi obligasi patriot (patriot bond)—instrumen investasi nasional yang digarap pemerintah, salah satunya untuk mendanai penanganan masalah sampah.

Prasetyo Hadi memastikan realisasi instrumen tersebut berjalan sesuai harapan.

"Realisasinya sesuai dengan target dan nilainya di atas Rp50 triliun," kata Prasetyo, seraya menambahkan bahwa pemerintah tidak berencana mengadakan seremoni khusus untuk proyek-proyek tersebut.

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi secara terintegrasi, menjadikan sampah bukan lagi sekadar limbah, melainkan sumber energi baru yang bermanfaat.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: