BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 23 Oktober 2025 | 20:00 WIB
Kendaraan menerobos hujan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Kendaraan menerobos hujan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi berupa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sudah terpantau terjadi sejak pagi hari ini, terutama di area pesisir selatan.

"Pantauan kami menunjukkan hujan terjadi sejak pagi hingga siang hari ini, dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di wilayah pesisir selatan Cilacap. Pada siang hingga malam hari, hujan diprakirakan meluas ke wilayah tengah dan utara," kata Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo yang dikutip dari Antaranews pada Kamis (23/10/2025).

Menurut Teguh, hujan yang terjadi dengan durasi cukup lama ini dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer. Salah satunya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 3 atau wilayah Samudra Hindia, yang secara signifikan meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah Jawa bagian selatan.

Selain itu, dua faktor lain turut berkontribusi. Nilai Dipole Mode Index (DMI) sebesar negatif 1,27, yang berada di bawah kondisi normal.

Anomali suhu muka laut yang lebih hangat dari rata-rata di Laut Jawa, yang meningkatkan penguapan dan memperkuat proses pembentukan awan hujan.

“Anomali suhu muka laut yang lebih hangat dari rata-rata di Laut Jawa juga menambah penguapan, sehingga memperkuat proses pembentukan awan hujan," jelas Teguh.

BMKG memprakirakan bahwa dalam tiga hari ke depan, wilayah Jateng bagian selatan—khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya—masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Meskipun demikian, suhu udara di wilayah tersebut diprediksi stabil berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembapan udara 69–97 persen. Angin diprakirakan bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5–35 kilometer per jam.

Menyikapi kondisi tersebut, Teguh Wardoyo mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan.

"Terkait dengan hal itu kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut," tandasnyasinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: