KAA Bandung Dunia Berutang Pada Indonesia
BeritaNasional.com - Para negara berkembang saat ini memiliki utang sejarah kepada Bangsa Indonesia atas lahirnya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung Jawa Barat, 70 tahun silam. Pernyataan ini disampaikan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva saat memberikan pernyataan bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta Pusat.
Orang nomor satu di Brasil itu menyebut konferensi yang dihadiri oleh 29 negara dari kawasan Asia dan Afrika, menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang saat ini.
"Dunia berkembang memiliki utang sejarah kepada Indonesia, karena 70 tahun lalu, Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang," ujarnya, Kamis (23/10/2025).
KAA yang digagas oleh Indonesia, India, Mesir, Pakistan, dan Burma kini Myanmar, pada saat itu merupakan tonggak lahirnya solidaritas negara-negara Asia dan Afrika pasca-Perang Dunia II.
Saat itu banyak negara baru merdeka, dan KAA menjadi wadah pertama di mana mereka bersatu menolak kolonialisme, rasisme, serta ketimpangan global
Presiden yang sudah menjabat tiga periode itu juga menyebut, Indonesia dan Brazil sebagai bagian aktif dari negara-negara Selatan Global, bertekad memerkuat peran keduanya dalam mengawal perdamaian, pembangunan berkelanjutan, serta penegakan tatanan internasional yang berkeadilan.
Kedua negara juga menentang genosida di Gaza, Palestina, dan mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.
Ia ikut menyerukan reformasi menyeluruh terhadap Dewan Keamanan PBB agar lembaga tersebut menjadi lebih representatif dan mampu menjalankan perannya secara efektif dalam menjaga perdamaian dunia.
"Kami juga menyerukan reformasi menyeluruh Dewan Keamanan PBB agar menjadi lebih representatif dan efektif," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dan Brazil memiliki pandangan yang sejalan dalam isu politik internasional, termasuk dalam mendorong terciptanya gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.
"Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat," ungkap presiden. (Antara)

HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu






