Demo Guru di Monas, 1.597 Personel Gabungan Disiagakan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:14 WIB
Demo guru di Monas, 1.597 personel gabungan disiagakan-Ilustrasi pengamanan. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Demo guru di Monas, 1.597 personel gabungan disiagakan-Ilustrasi pengamanan. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com - Polres Metro Jakarta Pusat menyiagakan 1.597 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengawal aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan guru madrasah dan sejumlah elemen masyarakat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (30/10/2025).

"Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Susatyo mengungkapkan, rencananya pada Kamis (30/10/2025) hari ini, sejumlah kelompok guru yang terdiri atas Gabungan Organisasi Guru Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN) dan Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) akan menggelar unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Selain itu, sambung dia, terdapat beberapa elemen masyarakat lain yang juga menggelar unjuk rasa dengan jumlah massa yang tidak terlalu banyak. Oleh karena itu itu, sebanyak 1.597 personel gabungan dikerahkan guna memastikan keamanan serta mengawal jalannya unjuk rasa tersebut.

Susatyo pun mengimbau massa agar menggelar unjuk rasa secara damai dan tertib, tidak membakar ban, tidak merusak fasilitas umum, dan tidak menutup jalan.

"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban," imbaunya.

Terkait skenario pengalihan lalu lintas, menurut Susatyo, sifatnya situasional, namun warga diimbau untuk menghindari jalan yang berada di sekitar area unjuk rasa tersebut dan menggunakan jalur alternatif.

"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," tutur Susatyo.

Lebih lanjut, dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.

"Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional," tegas Susatyo.

Unjuk rasa yang digelar oleh sekelompok guru madrasah itu menuntut pemerintah untuk memperlakukan hak yang sama mengingat regulasi yang berlaku selama ini, yakni pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dinilai tidak berpihak kepada mereka.sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: